Laporan wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fenomena beras plastik, memaksa anggota dewan membuat rapat koordinasi antara Komisi IV dan Menteri Pertanian yang digelar Rabu (26/5/15) di ruang rapat Komisi IV DPR.
Fenomena tersebut dimulai pada saat seorang tukang bubur dan seorang pedagang nasi uduk di Bekasi, Jawa Barat, melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. Hal ini membuat keresahan di masyarakat.
Dirut Perum Bulog, Leni Sugihat menyampaikan bahwa beras plastik itu tidak ada. Leni juga menyanggah bahwa pedagang nasi uduk yang menurut keterangannya telah memberikan surat elektronik kepada Bulog tidak benar adanya.
"Saya sekaligus mengklarifikasi bahwa pedagang nasi uduk yang katanya mengirim 'email' ke kita itu tidak benar. Kami langsung mengecek seluruh e-mail yang kami terima dan tidak ada pengaduan tersebut." ujarnya.
Leni yang ditemui saat pemaparan isu di ruang rapat Komisi IV tersebut juga mengatakan dengan tegas bahwa beras yang mengandung bahan plastik tersebut tidak ada.
"Setelah kami melakukan pemeriksaan sampel, kami menegaskan bahwa tidak ada beras raskin yang mengandung bahan plastik." paparnya.
Selain itu Perum Bulog selaku penyedia bahan pangan menyatakan bahwa sampai pada saat ini stok beras yang berada di Bulog melalui proses pemeriksaan yang ketat dan masih aman untuk konsumsi dalam negeri.