TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyidik Polres Metro Jakarta Selatan kesulitan mencari data dan informasi yang berada di handphone blackberry (BB) Q5 milik mucikari, Robbie Abbas (32) alias RA.
Di BB Q5 itu tercantum data 200 orang pekerja seks komersial (PSK) yang menjadi anak buah RA. Sebagian diantaranya diduga dari kalangan artis dan model. Selain itu, di BB Q5 ada komunikasi antara RA dengan anak buahnya.
"Software BB dia itu menggunakan Q5. Alat kita belum bisa menangkap isi percakapan BB," ujar Wakapolres Metro Jakarta Selatan, AKBP Surawan ditemui di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Jumat (5/6/2015).
Sebelumnya, Kepala Bagian Badan Reserse Kriminal Mabes Polri, Komisaris Jenderal Polisi Budi Waseso menjanjikan pemberian bantuan alat teknologi.
AKBP Surawan mengaku pihaknya telah menggunakan alat tersebut, namun belum bisa menangkap isi percakapan di BB.
"Sudah dicoba, tetapi belum bisa angkat percakapan. Itu BB beda. BB biasa mudah diangkat," kata dia.
Namun, dia mengklaim, BB tersebut hanya sebagai alat bukti pendukung. Lagipula kasus ini merupakan praktik prostitusi bukan kejahatan Informasi dan Teknologi (IT).
"Itu bukti pendukung dirasa dengan yang ada cukup," ujarnya.
Sementara itu, Pieter Ell, selaku kuasa hukum RA, mengaku aparat kepolisian hanya cukup membuka isi percakapan dan nomor telepon di BB tersebut untuk mengungkap kasus praktik prostitusi yang diduga melibatkan artis dan model.
"Itu bahasanya babe aku hari a, b, dan c tidak syuting gimana ada job tidak. Jadi artinya klien saya diminta bantu bukan berinisiatif 'menjual' tapi minta bantu oleh artis," kata dia.