TRIBUNNEWS.COM, BEKASI -- Camat Pondokmelati, Roro Yoewati membenarkan, bahwa ayah angkat Angeline (8) bernama Douglas Scarborough merupakan warganya. Pria berkebangsaan Amerika Serikat itu memang suami Margriet CH Megawe, tapi lelaki yang telah meninggal pada 2008 lalu, tak tercantum dalam kolom anggota keluarga di Kartu Keluarga (KK), namun dia terdata di kolom orangtua di KK tersebut.
Di KK bernomor 3275122305080104, Margriet tercatat sebagai kepala keluarga, kemudian Christina Telly ialah anaknya dengan orangtua Margriet CH Megawe dan D. Scarborough, adapun Engeline tertulis family lain dengan orang tua Hamidah dan Ach. Rosyidi.
"Ya benar, yang bersangkutan tinggal di Kampung Sawah RT 08/04, Kelurahan Jatimelati, Kecamatan Pondokmelati, Kota Bekasi," ujar Roro pada Senin (15/6).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, ayah angkat Angeline pernah berkunjung ke rumah Margriet di Bekasi. Tapi warga di sana mengaku, jarang melihatnya secara langsung, sebab suami kedua Margriet itu lebih banyak menghabiskan waktu di dalam rumah. "Warga di sini biasanya manggil om Doug (Douglas) dan dia lebih sering di dalam rumah," kata Yanti (38) warga sekitar.
Menurutnya, Douglas Scarborough selalu membawa Angeline, anak angkatnya ketika singgah ke rumah itu. Namun yang paling sering keluar rumah adalah Angeline. "Sekalinya keluar, biasanya Angeline ke warung untuk jajan makanan," kata Yanti.
Sementara itu, salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya, mengaku tahu lokasi kerja Douglas Scarborough. Menurutnya, ayang angkat Angeline bekerja di PT Caltex di Pekanbaru, Riau.
"Saya tahu karena pernah berbincang dengan kerabat dekat Margriet yang tinggal di Kampung Sawah," kata pria yang rumahnya berjarak sekira 30 meter dari rumah Margriet.
Meski demikian, dia tak mengetahui jabatan yang diemban oleh suami Margriet di perusahaan tersebut. Pasalnya, Douglas Scarborough dikenal warga sangat tertutup dan jarang keluar rumah. "Yang paling sering keluar yah Angeline," katanya.
Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jendral Badrodin Haiti mengatakan, pihaknya masih mendalami kasus pembunuhan Angeline. Tidak menutup kemungkinan, bakal ada pelaku lainnya selain Margriet dan Agus, pembantu rumah tangga yang membunuh Angeline. "Semua kemungkinan-kemungkinan akan selalu kami dalami," kata Badrodin saat berkunjung ke Universitas Bhayangkara, Kecamatan Bekasi Utara pada Senin (15/6) pagi.
Dia mengatakan, penyidikan ini melibatkan tim ahli seperti forensik dan psikologi. Mengenai adanya kerabat Angeline yang menetap di Bekasi, semua informasi akan dilakukan pemeriksaan oleh Kepolisian Daerah Bali. "Nanti Polda Bali yang akan memeriksanya dan mengembangkan kasus ini," singkatnya. (Fitriandi Al Fajri)