Laporan wartawan tribunnews.com: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Andri Yansyah memerintahkan jajarannya untuk menindak Perusahaan Otobus (PO) yang mengangkut penumpang dari terminal bayangan pada saat arus mudik.
Memang tidak jarang, bus lebih memilih mencari penumpang di terminal bayangan dibandingkan masuk ke dalam terminal untuk mencari penumpang. Apalagi pada saat mudik lebaran dimana penumpang begitu banyak.
"Pasti dengan adanya arus mudik banyak sekali terminal bayangan yang dimanfaatkan PO-PO. Karena itu kami perintahkan kepada para Kasudin (Kepala Suku Dinas) untuk mendata dan menindak PO-PO yang melanggar," kata Andri di Lapang IRTI Monas, Jakarta Pusat, Rabu (8/7/2015).
Dikatakan dia, seluruh bus yang akan melayani pemudik harus masuk ke dalam terminal. Hal tersebut wajib karena sebelum bus berangkat sopirnya akan terlebih dahulu dites kesehatannya, begitu juga dengan bus yang akan dikendarainnya akan dilakukan uji kelayakan jalan terlebih dahulu.
"Kalau seumpama terminal bayangan tidak ditertibkan, takutnya bus-bus itu lolos pengecekan kelayakan bus, driver. Jadi kita antisipasi sekali terminal-terminal bayangan pokoknya kita tertibkan. Kemarin sudah kita tertibkan sesuai jadwal yang diberikan kemenhub," ungkapnya.
Dikatakan Kadishubtrans DKI, pihaknya akan mengefektifkan terminal di ibu kota untuk melayani arus mudik maupun arus balik sehingga para penumpang bisa terlayani dan merasa aman.
DKI menyiapkan tiga terminal utama dan 19 terminal pembantu. Ada pun tiga terminal utama yang siap melayani pemudik diantaranya Terminal Kalideres, Pulo Gadung, dan Kampung Rambutan.
"Sedangkan terminal pembantu ada 19 jadi jumlah keseluruhannya ada 22," ucapnya.