TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selama Ramadan 2015, ada dua kejadian teror bom yang menonjol yakni di Pelabuhan Merak dan di Masjid Istiqlal. Namun setelah ditelusuri ternyata kedua teror itu nihil.
Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti mengatakan teror bom merupakan hal yang biasa dan selalu ada. Namun tidak seluruhnya benar.
'Ya namanya teror itu selalu ada, biasa. Itu kan bisa orang iseng yang telepon ada bom termasuk yang di Pelabuhan Merak hanya isinya adonan semen. Di Istiqlal juga nihil, yang lalu juga ada mahasiswa yang meneror maskapai Singapura," ujar Badrodin, Jumat (17/7/2015) di Lapangan Bhayangkara.
Badrodin menambahkan seluruh teror-teror itu walaupun nihil, akan tetap ditelusuri siapa pelakunya dan apa motifnya hingga melakukan teror dan meresahkan masyarakat.
"ā€ˇSemua teror itu ditelusuri, termasuk yang di Istiqlal kemarin malam," katanya.