Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Makam Hayriantira yang akrab dipanggil Rian dibongkar Jumat (7/8/2015) sekira pukul 10.00 WIB, untuk kepentingan pengambilan DNA. Saat pembongkaran makam, Rukmilah bersama keluarga korban melantunkan ayat suci Al-Quran di seberang makam Rian.
"Semoga diberikan surga paling indah" ujar Rukmilah, Ibunda Hayriantira (37) di depan makam Rian di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cibunar, Garut.
Rukmila dan Yeni, tante Rian, duduk berdampingan di kursi di bawah tenda berwarna biru. Mereka menatap secara seksama prosesi pembongkaran makam.
"Awas jangan menghalangi keluarga" kata salah satu anggota keluarga.
Posisi makam Hayriantira berada di bagian belakang TPU Cibunar. Dibutuhkan jarak sejauh 100 meter untuk mencapai makam. Makam tersebut tanpa identitas.
Petugas medis RSUD Dr. Slamet Garut Kabupaten Garut bersama dengan para penggali mayat membongkar makam tersebut. Aparat Dit Reskrimum Polda Metro Jaya dan Polres Garut melihat proses itu. Prosesi pembongkaran mayat menarik minat warga sekitar.
Bau anyir tercium saat makam tersebut dibongkar. Warga dan aparat kepolisian menutup hidung menggunakan masker karena tidak kuat mencium bau anyir mayat. Pada saat diangkat mayat masih berada dalam kondisi utuh. Mayat tersebut sudah terbungkus kain kafan.
Proses pembongkaran makam berlangsung selama 1 jam. Setelah mayat diangkat oleh petugas, mayat dimasukkan ke peti berwarna putih yang terletak di sebelah makam. Rukmila tidak kuasa menahan air mata melihat anaknya dimasukkan ke peti.
Sambil berdiri, dia memeluk erat Yeni. Dia mengatakan "Aku minta maaf. Aku ridho. Aku ikhlas. Kita tetap berhubungan baik ya," kata dia sambil meneteskan air mata.
Setelah dibongkar, rencananya petugas medis dan aparat kepolisian akan mengambil sampel beberapa bagian tubuh Rian. Sementara itu, jenazah akan dikebumikan di Brebes, Jawa Tengah. Brebes merupakan tempat keluarga Rian berasal.