Hanya dalam waktu tiga tahun, dia berhasil melego tanah dan rumahnya tersebut, dari yang awalnya dibeli Rp 350 juta kini terjual seharga Rp 1,1 miliar.
"Sebetulnya kalau ditahan (tidak dijual--Red) sampai dua tahun lagi, harganya bisa lebih gila lagi," katanya kepada Warta Kota.
Namun dia yakin untuk menjual investasinya tersebut karena telah mendapat investasi pengganti di kawasan Rangkapan Jaya, Pancoran Mas, Depok.
Di kawasan itu, Vitha memperoleh tanah seluas 196 meter persegi seharga Rp 400 jutaan. Dia sangat yakin tak lama lagi harga pasaran tanah dan bangunan di sana akan naik berlipat-lipat.
Penyebabnya? Karena lokasi tanah miliknya terletak tak jauh dari lahan Tol Depok-Antasari (Desari).
"Kalau sekarang harga tanah masih dapat dua jutaan (rupiah), tapi setahun-dua tahun lagi bisa sampai lima jutaan permeter," kata Vitha.
Madasir dan Vitha hanya sedikit dari banyaknya warga yang mendadak kaya akibat hadirnya jalan tol baru, baik itu Tol Cijago maupun Tol Desari. Di mana-mana kehadiran jalan tol memang tak bisa dipungkiri mampu mendongkrak harga properti di sekitarnya melonjak drastis. (gps)