TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ghiraldo Banu Sepeiski (8) terbaring di ruangan UGD RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat, Rabu (16/9) malam. Bagian kepala, kedua tangan dan kakinya penuh luka. Seragam pramuka yang dikenakannya pun penuh darah.
Hingga semalam, kondisi Ghiraldo alias Aldo masih kritis dan belum sadarkan diri. Sementara ayahnya Gunawan (38) tewas di lokasi kecelakaan di Jalan Warung Jati Barat, Pejaten, Jakarta Selatan. Sedangkan ibunda Alddo, Lilis Lestari (30) yang hamil delapan bulan, juga meninggal setibanya di RS Jakarta Medical Center (JMC) Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Mereka adalah para korban bus Kopaja S612 rute Kampung Melayu-Ragunan yang dikemudikan Budi Wahyono (26). Bus yang melaju kencang di jalur busway itu menabrak sepeda motor Beat yang dikendarai Gunawan dengan memboncengkan istrinya Lilis Lestari serta anaknya Ghiraldo.
Ikut tertabrak Kopaja maut ini adalah mobil Avanza dan Xenia. Sebelum dirawat di RSCM, Aldo lebih dulu dirawat di rumah sakit JMC.
Kanit Laka Lantas Polres Metro Jakarta Selatan Ipda Bakti Butar-Butar mengatakan, Aldo dirujuk ke RSCM lantaran luka-lukanya cukup berat. "Benar Aldo dari RS JMC sudah dirujuk ke RSCM," ujar Bakti saat dihubungi di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (16/9) malam.
Petugas RS JMC yang mengaku bernama Yuli mengatakan, pasien atas nama Aldo benar sudah dirujuk ke RSCM pukul 20.30. Menurutnya, Aldo mengalami luka di bagian kepala, tangan, dan kaki. Sehingga, perlu mendapatkan perawatan yang intensif. "Luka-lukanya di bagian kepala serta lecet-lecet di bagian tangan dan kaki," ungkapnya.
Aldo tercatat sebagai siswa kelas 1 Sekolah Dasar (SD) Sultan Hasanudin, Pancoran, Jakarta Selatan.
Seorang guru yang meminta tidak disebutkan namanya mengatakan, Aldo dijemput dari sekolah oleh kedua orangtuanya pada pukul 13.00. Masih mengenakan seragam pramuka, Aldo dibonceng sang ayah, Gunawan, menuju Bank DKI Kecamatan Mampang Prapatan.
Menurut Gunawan kepada gurunya, Aldo dijemput karena sekalian mau mencairkan uang Kartu Jakarta Pintar (KJP). "Katanya sekalian mengurus KJP, juga akan memeriksakan kandungan ibunya yang hamil delapan bulan," kata guru tersebut.
Beberapa belas menit kemudian, para guru mendengar kabar salah satu muridnya mengalami kecelakaan. "Makanya kami ke sini," kata guru tersebut kepada Warta Kota di RS JMC.
Para guru dan sejumlah murid yang mengenakan pakaian pramuka mengaku kaget mendengar Aldo kecelakaan. "Padahal, beberapa belas menit sebelumnya Aldo masih ceria," katanya.
Reza (20), salah seorang kerabat korban saat ditemui di RS JMC mengatakan, Gunawan berprofesi sebagai pengendara Go-Jek. "Saat itu, Bang Gugun mau mencairkan dana KJP milik Aldo di Bank DKI Kecamatan Mampang Prapatan," katanya.
Menurutnya, berdasarkan keterangan saksi, bus Kopaja melaju dengan kecepatan tinggi. "Jadi, sopir Kopaja ngebut melewati jalur busway. Saat itu, korban yang menggunakan motor Beat akan memutar arah, posisinya berada di depan mobil Avanza," ungkapnya.
Sopir Kopaja yang melaju kencang tidak bisa mengendalikan kendaraannya sehingga menabrak motor yang ditumpangi korban, kemudian menabrak mobil Avanza dan Xenia. Sepeda motor korban terjepit di tengah, sehingga Gunawan dan istrinya yang terluka parah meninggal seketika. Sedangkan anaknya, Aldo dalam kondisi kritis.
Suara tabrakan, kata Iwan, saksi mata lainnya, terdengar begitu kencang. Iwan menambahkan, pengemudi Kopaja, Budi Wahyono, langsung diamuk massa sebelum dibawa ke Mapolsektro Pancoran.
Kendaraan Kopaja warna hijau itu saat kecelakaan tak sedang membawa penumpang. "Itu Kopaja keluar trayek dan tidak membawa penumpang. Jadinya ngebut di jalur busway," ucapnya. Kaca bus Kopaja dihancurkan warga yang berada di sekitar lokasi kejadian.
Robi (33), pengemudi mobil Xenia hitam yang menjadi korban tabrakan beruntun melihat Kopaja S612 masuk jalur busway dan melaju kencang. "Saya melihat dengan jelas dari arah utara Kopaja melaju kencang, saya ambil cepet tapi tetap bemper belakang kena," ujar Robi saat ditemui di Mapolsektro Pancoran, Rabu (16/9).
Menurut Robi, kejadiannya sekitar pukul 13.30. Saat itu, kata dia, mobilnya hendak memutar. Tiba-tiba dia melihat sebuah bus Kopaja S612 berwarna hijau melaju kencang dari arah Mampang.
Dia menyadari ada sebuah mobil avanza hitam dan motor Beat warna putih di samping kanan kemudinya. Saat kejadian, Robi telah berhasil memutar mobilnya. Namun, naas Kopaja yang melaju kencang malah menabrak motor Beat putih dan mobil Avanza di belakangnya.(bin/suf)