Memang, dia tidak memungkiri perawatan lahan pemakaman memang membutuhkan dana yang sangat besar.
Dia mengaku sangat kagum dengan TPU di Menteng Pulo dengan rumput datar dan hanya dipatok oleh nisan. Sehingga, perawatannya lebih bisa dilakukan dengan baik.
Selain itu dia menyambut baik langkah Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta untuk merubah citra TPU menjadi taman.
Oleh sebab itu, pemakaman di Menteng Pulo bisa dicontoh sebagai makam yang cukup ideal.
"Seperti di New Orlands yang disebut City of Dead. Tapi, tidak menakutkan dan menjadi 10 obyek pariwisata di Amerika yang wajib dikunjungi," ungkapnya.
Pembelian Lahan Terus Dilakukan
Sementara itu, Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Ratna Diah Kurniati menampik bahwa prediksi tahun 2017 lahan pemakaman di Jakarta akan krisis.
Pasalnya, pihaknya sudah melakukan pembelian lahan pemakaman.
"Saat ini, sudah ada 48 hektar siap pakai dan menyebar di lima wilayah. Sepertinya 3 sampai 5 tahun ke depan masih mencukupi," tutur Ratna.
Dia menjelaskan proses pembebasan lahan makam memang agak sulit.
Belum ditambah pematangan lahan pemakaman. Namun, dia optimis bisa melakukan pembebasan lahan makam secara optimal.
Saat ini, sudah ada 78 TPU di Jakarta, dan kebanyakan masyarakat lebih memilih TPU yang favorit.
"Padahal, masih ada TPU di pinggiran seperti Kampung Kandang, Srengseng Sawah dan Tegal Alur," ucapnya.
Selain itu, jika ada ahli waris yang tidak mengurus perizinan makam yang tumpang maka akan diambil alih oleh Dinas Pertamanan dan Pemakaman.