Tribunnews.com, Jakarta - Jarang terlihat pengemudi Go-Jek di sekitar Stasiun Palmerah Selatan, Selasa (3/11/2015).
Padahal, setiap paginya, puluhan pengemudi Go-Jek berhimpun di menyambut calon penumpang, bersaing dengan ojek aplikasi lainnya dan ojek pangkalan.
Kondisi ini bukan hanya terjadi di luar Stasiun Palmerah. Beberapa pangkalan Go-Jek juga terlihat sepi. Seperti di Gandaria City, termasuk di Kemang Timur, dekat kantor pusat Go-Jek.
Hari ini, pengemudi Go-Jek berencana melakukan aksi mogok bekerja. Mereka akan melakukan aksi di kantor Go-Jek di Kemang Timur, Jakarta Selatan, pukul 10.00, hari ini.
Sempat beredar juga imbauan kepada sesama pengemudi Go-Jek agar tidak beroperasi. Jika tidak dipedulikan, mereka mendapat ancaman.
Hal ini berdampak pada sulitnya penumpang yang biasa menggunakan jasa pengemudi Go-Jek. Mereka mencurahkan kekesalannya di media sosial.
Pemilik akun Twitter Pupup @MdnCptsr mencurahkan kekesalannya tidak mendapat Go-Jek seperti biasanya.
Pagi muka udah kesel gara2 gak dapet gojek dan menempuh macet yang gak ada ujungnya (at @unas1949) [pic] — https://path.com/p/34f1dC
Tyas: Gw 2 kali booking ada x nunggu 30 mnt&pas ngecek progress orderan gw lgs ilang...
Ada juga yang dapat Go-Jek, namun cukup lama. "Gw dapet, cuma agak lama," kata Lia, yang biasanya hanya menunggu 5 menit, hari ini 30 menit.
Beberapa pengemudi Go-Jek ada yang tetap beroperasi. Namun, mereka memilih tidak menggunakan atribut seperti helm dan jaket.
Pengemudi Go-Jek yang beroperasi akan menawarkan hal tersebut kepada penumpang. Jika tidak, penumpang dipersilakan membatalkan pesanan.
"Mereka takut dicegat sesama pengemudi Go-Jek. Sebab diancam akan dipukuli. Jadi ditawarkan ke penumpang, kalau dia tidak bisa pakai atribut. Kalau penumpangnya keberatan, dipersilakan membatalkan pesanan," kata Angel, pelanggan Go-Jek.
Sementara itu, di kantor pusat Go-Jek di Kemang Timur, Jakarta Selatan, pada pukul 08.45 masih terlihat sepi. Belum ada pengemudi Go-Jek yang rencananya akan melakukan demo.