News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ahok Bahas Pasokan Air Jakarta dengan Bupati Purwakarta

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama saat menyambut serta melepas kembali Ekspedisi Kapsul Waktu 2085 sebagai simbol peringatan Gerakan Ayo Kerja, di Balai Kota Jakarta, Sabtu (31/10/2915). Kapsul ini berisi piagam yang bertuliskan harapan dari 34 provinsi dan 1 harapan dari Presiden Jokowi. Kapsul ini akan di simpan disebuah monumen di kabupaten Merauke Papua dan akan dibuka pada tahun 2085. TRIBUNNEWS/HO

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menerima kunjungan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi di Balai Kota, Rabu (4/11/2015).

Ahok dan Dedi akan bekerjasama mengenai tambahan pasokan air baku ke Jakarta. Selama ini, Jakarta tergantung pasokan air baku dari Waduk Jatiluhur, Purwakarta.

Ahok merencanakan akan membeli beberapa titik mata air di Purwakarta yang mengalir ke Waduk Jatiluhur. Sehingga bisa menambah pasokan air ke waduk terbesar di Jawa Barat tersebut.

"Kami mau beli beberapa mata air yang akan masuk ke Jatiluhur supaya itu terjaga kelestariannya," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (4/11/2015).

Ahok juga berencana untuk membeli pohon-pohon di sekitar lokasi. Tujuan Ahok untuk menjaga kelestarian lingkungan, sehingga air yang didapat bisa stabil.

Rencana ini akan dibicarakan terlebih dahulu dengan DPRD DKI Jakarta. Karena untuk penganggarannya tetap harus mendapat persetujuan dari dewan.

Selain itu, untuk menjaga agar tidak ada kebocoran pasokan, Pemprov DKI Jakarta berencana untuk memasang perpipaan dari Waduk Jatiluhur ke Jakarta.

Dedi mengatakan saat ini pasokan air ke Jakarta dari Waduk Jatiluhur mencapai 19 ribu liter perdetik. Tapi ada kebocoran yang mencapai 40 persen.

Hal itu dikarenakan aliran air masih terbuka. Dengan pemasangan perpipaan, kebocoran diperkirakan turun hingga 35 persen. Sehingga bisa memaksimalkan pasokan air ke Jakarta.

"Kebocorannya sekarang kan sampai 40 persen ke DKI, itu karena tidak pakai pipa langsung. Kalau pakai pipa, kebocoran bisa diminimalisir jadi 5 persen saja. Artinya pasokannya lebih cukup dari hari ini," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini