TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Kepolisian Resort Kota Depok berhasil menggagalkan peredaran 316 kg ganja kering asal Aceh di wilayah Jabodetabek.
Sebanyak 316 kg ganja dalam 286 bata atau bungkus lakban itu disita dari dua pelaku yang mengaku hanya sebagai kurir saja di wilayah Jatirahayu, Pondok Melati, Bekasi, Selasa (17/11/2015). Mereka adalah YRL dan ZFR.
Terungkapnya kaki tangan jaringan pengedar ganja lintas provinsi ini merupakan hasil pengembangan Satnarkoba Polresta Depok.
Sebelumnya Satnarkoba Polresta Depok membekuk penyalahguna ganja di Tapos, Depok yakni SDA.
Dari keterangan SDA inilah diperoleh informasi adanya ratusan kilo ganja asal Aceh yang akan masuk ke Jakarta melalui jalur darat dari Medan.
Kapolresta Depok Komisaris Besar Dwiyono menuturkan total nilai 316 kg ganja yang berhasil disita pihaknya ini senilai sekitar Rp 1,2 Miliar.
Menurutnya untuk mengelabui petugas selama perjalanan darat, para pelaku memasukkan ganja yang sudah dikemas dengan dibalut lakban itu, ke dalam karung.
"Pelaku mengaku hanya membawa dan mengirimkan ganja ini saja ke Jakarta. Menurut mereka di Jakarta sudah ada bandar yang akan menampung ganja ini," kata Dwiyono di Mapolresta Depok, Kamis (19/11/2015).
Kasatnarkoba Komisaris Vivick Tjangkung menuturkan pihaknya masih mendalami kasus ini untuk membongkar jaringan pelaku selanjutnya bahkan hingga ke bandar besarnya.
"Kita masih dalami dan kembangkan untuk ungkap bandar besar mereka," kata Vivick.
Ia menuturkan para pelaku akan dijerat UU RI No 35 tahun 2009 tentang Narkotika, yang ancaman hukumannya hingga 20 tahun penjara.