TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menghargai mundurnya Dirjen Perhubungan Darat Djoko Sasono, yang merasa gagal mengantisipasi kemacetan selama liburan kemarin. Menurut YLKI, keberanian Djoko menanggalkan jabatannya bisa jadi suri tauladan bagi pejabat negara lainnya.
"Saya kira ini contoh positif, pejabat publik yang merasa gagal dengan pekerjaan dan tanggung jawabnya mengundurkan diri," ujar Ketua Harian Pengurus YLKI Tulus Abadi, Minggu (27/12/2015).
Tulus menilai kemacetan yang terjadi bukan murni kesalahan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Djoko Sasono saja. Menurut YLKI, PT Jasa Marga (Persero) sebagai salah satu penyedia jalan tol juga harus ikut bertanggung jawab.
"Tapi saya kira hal ini bukan tanggung jawab tunggal Dirjen Hubdar saja, tapi juga Dirut Jasa Marga. Sebab Jasa Marga juga tidak mengantisipasi laju kendaraan yang masuk ke tol Cikampek," kata Tulus.
Tulus berharap PT Jasa Marga beserta para pemangku kepentingan yang berada di sektor infrastruktur jalan dan transportasi serta keamanan bisa memperbaiki kinerjanya. Pasalnya dalam mengatasi kemacetan Tulus mengatakan banyak pihak terkait.
"Polri pun juga layak dimintai tanggung jawab. Pejabat publik lain, layak mencontoh apa yang dilakukan Dirjen Hubdar itu," papar Tulus.
Sebelumnya diketahui Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Djoko Sasono mengundurkan diri dari jabatannya.
Alasan utamanya karena Djoko mengaku kecewa dengan kinerjanya dan merasa bertanggung jawab tidak bisa mengatasi kemacetan saat liburan hari raya Natal.