TRIBUNNEWS.COM - Denyut nadi dan pernapasan WMS (27) diketahui masih dalam keadaan normal saat ia pingsan usai mencicipi es Kopi Vietnam yang dibelinya di Kafe O pada Rabu (6/1/2016).
Informasi tersebut disampaikan Joshua, dokter di Klinik D yang sempat merawat WMS.
"Karena saat dibawa ke sini kondisinya masih bisa dibilang stabil. Denyut nadi 80 kali per menit dan itu normal. Pernapasannya juga 16 kali per menit, normal," kata Joshua saat ditemui, Jumat (8/1/2016).
Klinik D berlokasi di lantai LG mal sisi barat Grand Indonesia, satu lantai di bawah lantai G yang menjadi lokasi Kafe O.
Joshua mengatakan, WMS dibawa ke kliniknya dengan menggunakan kursi roda. Ia tiba dalam keadaan sudah tidak sadarkan diri.
Ia didampingi tiga orang, masing-masing satu orang temannya, satu pelayan Kafe O, dan satu petugas keamanan setempat. Saat itu, waktu menunjukan sekitar pukul 17.25.
"Kami pun memberikan penanganan pada umumnya, seperti memberikan oksigen, mengecek denyut nadi dan pernapasan. Penanganan dasar saja," ujar Joshua.
Menurut Joshua, WMS hanya dirawat di Klinik D sekitar lima menit. Setelah itu, suaminya datang dan meminta agar WMS dibawa ke RS Abdi Waluyo, Menteng.
"Kita sempet tanya ke suaminya, ada riwayat penyakit enggak? Suaminya bilang enggak. Enggak ada riwayat penyakit, ini pertama kalinya," kata Joshua.
Meski menyebut suhu tubuh WMS hangat dan pandangan matanya kosong, Joshua menilai tak ada tanda-tanda WMS mengalami keracunan.
Sebab, kata dia, korban keracunan biasanya akan mengalami muntah-muntah.
"Tidak ada tanda-tanda yang mengerikan. Kita enggak nyangka juga kalau setelah itu dia meninggal," ucap Joshua.
Meninggalnya WMS berawal saat ia dan kedua temannya, S dan N datang ke kafe O pada sekitar pukul 17.00 WIB.
Ketiganya kemudian memesan minuman yang berbeda, masing-masing es kopi Vietnam, Cocktail, dan Fashioned Sazarec.
Tak lama kemudian, hidangan itu pun tersaji di atas meja mereka. Saat S dan N menyedot minumannya, tidak ada perubahan apa pun pada diri mereka.
Namun, ketika WMS menyeruput es kopi Vietnam-nya untuk pertama kali, tubuhnya langsung kejang-kejang.
Setelah sempat dirawat sebentar di Klinik D, WMS langsung dijemput suaminya yang kemudian langsung membawanya ke RS Abdi Waluyo di Menteng. Namun, nyawanya tak tertolong.
Saat ini, polisi tengah menyelidiki kasus tersebut. Tindakan yang dilakukan adalah dengan memeriksa enam orang saksi. Selain S dan N, empat orang lainnya merupakan karyawan kafe yang terdiri dari MA (31), RDS (21), YR (29), dan AT (26).
"Selain itu, kami juga mendatangi dan mengecek TKP, mencari barang bukti berupa sisa minuman dan membawa sisa es dan cairan kopi itu ke Puslabfor," kata Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Suyatno, Jumat siang.
Alsadad Rudi/Kompas.com