TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjadi target kelompok teroris Bahrun Naim.
Pria yang akrab disapa Ahok sempat bertanya-tanya saat mendengar kabar tersebut.
Meski begitu dirinya tidak terlalu mengkhawatirkan, bila benar dirinya menjadi salah satu target Bahrun Naim.
"Siapa yang bilang? Kalau kayak gitu, enggak usah takut lah. Hidup orang kan sudah ada yang mencatat, mau sampai jam berapa, berserah saja," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (20/1/2016).
Ahok mengaku tidak takut menjadi target Bahrun Naim, karena menurutnya Tuhan yang menentukan hidup dan matinya.
"Enggak usah takut, biasa-biasa saja, hidup kan di tangan Tuhan," kata mantan Bupati Belitung Timur itu.
"Lagi pula, kalau mati muda diizinkan Tuhan kan bagus, Kamu tidak akan lihat muka tua saya seperti apa. Ya Tuhan lah yang menentukan nasib kita," kata dia.
Orang nomor satu di DKI itu mengakui sudah dapat informasi tentang akan adanya aksi teror yang mengincar seorang petinggi negara.
"Dari tahun lalu sudah dapat. Jadi enggak usah takut, biasa-biasa saja. Tuhan lah yang menentukan nasib kita, sama kayak dia pikir hari ini, Tuhan bawa saya jadi gubernur, untuk menolong banyak anak bisa sekolah, ini juga suatu hal yang baik," ungkapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian mendapatkan informasi dari satu di antara 12 terduga teroris yang telah ditangkap polisi.
Terduga teroris bernama Andika mengakui target operasi kelompok mereka adalah pimpinan di Pemerintah Provinsi DKI.
Andika, kata Tito, merupakan salah satu sel Bahrun Naim di Indonesia.
Dia ditangkap dan terungkap empat kelompok target akand disasar dalam aksinya.
Kapolda Tito tidak menyebutkan nama saat dikonfirmasi apakah Ahok yang dimaksud Andika, namun Tito membenarkan dengan tersenyum dan mengangguk.