TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) untuk PD Dharmajaya dicoret dengan alasan tidak disertakannya analisis investasi.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, seharusnya masalah analisis investasi tidak menjadi persoalan.
Pasalnya, PMP Dharmajaya untuk memenuhi kebutuhan pasokan daging sapi di DKI Jakarta.
Tugas Dharmajaya 2016, diketahui untuk bisa swasembada sapi.
Kebutuhan daging sapi Jakarta terancam?
"Nah sekarang kita bukan investasi. Sebenarnya uang PMP (Penyertaan Modal Pemerintah) untuk modal buat beli sapi, dari NTT (Nusa Tenggara Timur). Saya enggak tahu, macam-macam lah, TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) saja mencoret," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (20/1/2016).
Sebagai solusi, Mantan Bupati Belitung Timur berniat untuk kembali mengusulkan kembali dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2016.
"Enggak ngerti aku. Saya tanya sama mereka, yaa... jawabnya ngelindur..ngelindur..gitu, makanya di (APBD) perubahan saja, tapi diperubahan sudah mau lebaran," ungkapnya.
PD Dharma Jaya bertugas untuk memenuhi kebutuhan pasokan daging sapi di seluruh pasar yang dikelola PD Pasar Jaya, jumlahnya 159 pasar.
Rencananya, PD Dharma Jaya akan mendapat PMP sebesar Rp 50 miliar.
Sebelumnya ada tujuh BUMD yang diusulkan mendapat PMP oleh Pemprov DKI Jakarta. Tapi, enam BUMD mendapatkan koreksi dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Setelah dilengkapi berkasnya, hanya PD Dharma Jaya saja yang tidak mendapatkan PMP tersebut
PMP Dharma Jaya dicoret pada APBD 2016, karena belum mengajukan analisa investasi hingga ditandatanganinya persetujuan oleh DPRD.