News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dugaan Korupsi UPS

Ahok: Lulung Fitnah!

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi saksi di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Kamis (4/2/2016). Ahok menjadi saksi untuk kasus dugaan penyalahgunaan pengadaan uninterruptible power supply (UPS) pada APBD Perubahan 2014 dengan terdakwa Alex Usman. TRIBUNNEWS/HERUDIN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membantah tudingan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham 'Lulung' Lunggana terkait adanya barter antara pihak eksekutif, yakni Pemerintah Provinsi DKI dengan legislatif, DPRD DKI.

Barter perjanjian itu, soal pembelian Rumah Sakit (RS) Sumber Waras dengan Uninterruptible Power Supply (UPS).

Barter dilakukan agar kedua program masuk pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2014.

Pemprov DKI ingin RS Sumber Waras masuk di APBD P 2014, sedangkan DPRD DKI ingin UPS masuk di APBD P 2014.

Namun, pria yang akrab disapa Ahok membantah pernyataan Lulung yang memaparkan hal tersebut.

Apalagi, yang mengungkap adanya dugaan penggelembungan harga UPS dalam APBD DKI Jakarta 2014 adalah Ahok sendiri.

"Tidak ada barter-barter. Kalau ada yang barter ngapain gw yang buka?" ujar Ahok di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (5/2/2016).

"Itu fitnah yang bodohnya minta ampun," tegasnya.

Berbeda dengan UPS yang tidak prioritas, kata Ahok, pembelian lahan RS Sumber Waras tergolong prioritas pada Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementera (KUA-PPAS) 2014.

Pembelian lahan RS Sumber Waras juga termasuk dalam Rancangan Program Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2013-2017.

"Kalau barter, waktu di KUA-PPAS, seharusnya dimasukkin (pengadaan) UPS dong. Dia bodoh enggak masukkin? Bodoh! Jadi itu fitnah yang agak goblok. Kasih tahu Lulung," imbuhnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Lulung mengatakan ada oknum DPRD DKI yang "bermain". Pada 4 Agustus, oknum tersebut menghapus anggaran untuk membeli lahan RS Sumber Waras, Kartu Jakarta Pintar, dan Kartu Jakarta Sehat.

Sementara itu, anggaran UPS juga tidak masuk. Kata Lulung ada barter program antara oknum eksekutif dan oknum DPRD agar anggaran RS Sumber Waras dan UPS bisa sama-sama masuk dalam APBD Perubahan 2014.

"Jadi, kalau mereka berbohong dalam memberi kesaksian, hanya satu yang saya katakan. Hanya Tuhan, Ahok, dan Ferrial Sofyan selaku Ketua DPRD yang lama yang tahu," ujar Lulung.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini