TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Muhammad Sanusi, menyarankan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) belajar dari Mantan Gubernur DKI yang kini menjabat Kepala BIN Sutiyoso.
Untuk menertibkan kawasan Kalijodo Jakarta Utara, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, kata Sanusi, harus belajar dari Sutiyoso.
Pasalnya, cara Sutiyoso terbilang ampuh mengubah wajah Kramat Tunggak, yang tadinya lokalisasi pelacuran menjadi Jakarta Islamic Centre (JIC).
Padahal, pada masanya, Kramat Tunggak diakui sebagai lokasi pelacuran terbesar se-Asia Tenggara.
Namun Sutiyoso yang saat itu menjabat sebagai Gubernur DKI berhasil melakukan penertiban tanpa kericuhan.
"Pemprov harus belajar dari pengalaman Pak Sutiyoso. Kalijodo itu masih kecil lokasinya kramat tunggak itu bisa tiga sampai empat kali lebih besar dari Kalijodo. Tapi lihat sekarang bisa jadi Jakarta Islamic Centre tanpa harus huru-hara tanpa kisruh," kata Sanusi saat dihubungi pada Minggu (14/2/2016).
Jakarta, lanjut dia, sudah memiliki pengalaman yang baik.
Untuk itu, Pemprov DKI diimbau membaca literatur Sutiyoso atau mengatur pertemuan dengan Kepala BIN tersebut.
"Untuk mendiskusikan bagaimana caranya. Yang penting komunikasinya harus jalan terus," kata Politisi Gerindra ini.
Seperti diketahui, Pemprov DKI akan melakukan pembongkaran di kawasan Kalijodo demi meningkatkan rasio Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Ibu Kota.
Sosialisasi kepada penghuni di Kalijodo telah dilakukan pada Minggu (14/2/2016) oleh Wali Kota Jakarta Utara, Rustam Effendi.