TRIBUNNEWS.COM - Abdul Azis alias Daeng Asiz sudah tak segarang kisahnya di masa lalu. Tanpa perlawanan ia berhasil ditangkap oleh anggota Polres Metro Jakarta Utara.
Daeng Azis ditangkap di sebuah kos-kosan bernama Sentral Kos yang beralamat di Jalan Antara No 19, Jakarta Pusat, Jumat (26/2/2016) sekira pukul 12.45 WIB atas tuduhan pencurian listrik.
Coba cermati foto yang menyebar di media online.
Pada foto itu terlihat bagaimana kondisi Daeng Azis saat diamankan.
Ia yang menggunakan celana dan sepatu warna putih dan kaus putih dengan motif garis hitam, masih tak melupakan perhiasan gelang dan kalung emas.
Daeng tampaknya tak melupakan pakaian yang selama ini setia digunakan dalam beberapa aktivitas, seperti saat sambangi di DPRD DKI Jakarta serta di Komnas HAM.
Bukan hanya itu, coba lihat wajahnya, Daeng Azis takut?
Jika dicermati ada semburat kesedihan serta kekhawatiran di wajahnya.
Tak terlihat sisi 'garang' yang selama ini tersiar bagaimana 'kuatnya' sosok Daeng Aizs di masa lalu.
Di kepala bagian atas ada noda warna pekat, noda apakah itu?
Meski demikian reporter Tribunnews.com, Amriyono Prakoso melaporkan kalau sebelumnya saat penangkapan tak ada perlawanan apapun.
Sekitar pukul 09.00 WIB, Azis, orang yang dikenal sebagai penguasa komplek Kalijodo, Jakarta Utara mendatangi sebuah kos-kosan di wilayah Pasar Baru, Jakarta Pusat.
Menggunakan pakaian serba putih, Daeng Azis begitu dirinya biasa dipanggil, menemui kerabatnya bernama Syahril di lokasi yang tidak jauh dari Pasar Baru.
"Saya datang pukul 09.30 WIB dan dia (Azis) sudah datang katanya menemui saudaranya," ujar Wanda penjaga kos ketika ditemui di lokasi, Jakarta, Jumat (25/2/2016).
Tepat pukul 13.30 WIB, tanpa sepengetahuan dirinya, tiba-tiba beberapa orang polisi masuk dan menangkap Daeng Azis.
Azis yang sedang berbincang dengan tujuh orang lainnya terpaksa digiring ke Mapolres Jakarta Utara untuk dimintai keterangan.
"Lagi ngobrol santai kok di lobi sini, terus tahu-tahu banyak polisi saja. Ditangkapnya juga tidak ada perlawanan," ungkap Wanda.
Dia menjelaskan baru pertama kali bertemu dengan penguasa Kalijodo tersebut.
Sempat takut
Melihat penampilan Daeng Azis, Wanda mengaku sempat takut.
"Ya beda aja. Pakaiannya necis begitu, pakai kalung sama gelang emas juga. Kan jarang melihat begitu. Biasanya hanya bapak-bapak kantoran saja yang ngekos," tambahnya.
Penyewa yang bernama Syahril tersebut tercatat baru menyewa satu kamar di lantai bawah Sentral Kost pada Kamis (25/2/2016) pagi.
Wanda mengatakan, Syahril baru saja tinggal sehari di kamar kos tersebut dan membayar untuk biaya sewa harian Rp 275.000, dan janji akan melunasi untuk satu bulan.
Sedangkan Daeng Azis baru terlihat hari ini.
Berselang beberapa menit, Azis yang baru masuk kamar Syahril, langsung diamankan polisi dan dibawa ke Polres Metro Jakarta Utara.
Diketahui bahwa Azis ditetapkan sebagai tersangka setelah pihak PLN menemukan indikasi pencurian listrik di Kafe Intan, milik Azis beberapa waktu lalu.
Azis kini juga ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan perdagangan manusia yang berkaitan dengan prostitusi di Kalijodo.
Kasus tersebut tengah ditangani oleh Polda Metro Jaya.
Tempat kos yang menjadi tempat penangkapan penguasa Kalijodo, Daeng Aziz, dikenal mewah.
Memiliki empat lantai dan 40 kamar, tempat kos tersebut juga menyediakan berbagai fasilitas.
Mulai dari kamar mandi di dalam, pendingin udara, televisi hingga air panas.
Harga sewa juga termasuk tinggi seharga Rp 2,5 juta per bulan.
"Iya di sini memang kami sediakan fasilitas yang baik. Jadi orang betah,"ujar Wanda. (*)