TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membantah pembangunan Gedung Parkir di Polda Metro Jaya, Karet Semanggi, Kelurahan Setiabudi, Jakarta Selatan untuk membalas jasa pihak kepolisian yang telah membantu penertiban Kalijodo, perbatasan Jakarta Utara - Jakarta Barat.
Pemerintah Provinsi DKI telah menertibkan bangunan yang berdiri di atas zona hijau di Kalijodo. 5000 aparat gabungan diturunkan saat melangsungkan penertiban.
2000 personel berasal dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), petugas kebersihan dan Dinas Perhubungan dan Transportasi. TNI sekitar 600 personel, dan sisanya berasal dari personel kepolisian.
Basuki akrab disapa Ahok hari ini, Rabu (2/3/2016), bersama Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian, Wakapolda Metro Jaya Brigjend Nandang Jumantara, Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi hadir dalam acara groundbreaking atau peletakan batu pertama Gedung Parkir Polda Metro Jaya.
Ahok membantah pembangunan Gedung Parkir merupakan balas jasa atas bantuan pihak kepolisian dalam menertibkan permukiman liar di Kalijodo.
Pasalnya, pembahasan pembangunan Gedung Parkir sudah jauh-jauh hari sebelum rencana penertiban dibicarakan.
"Balas jasa Kalijodo, balas jasa apaan? Ini proyek sudah jalan (sebelum Kalijodo). Polisi melaksanakan tugasnya, kami (Pemerintah Provinsi DKI) melaksanakan tugasnya," ujar Ahok di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (2/3/2016).
Senada dengan Ahok, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian juga membantah pembangunan parkir merupakan tanda balas jasa Pemerintah Provinsi DKI kepada pihaknya.
"Ini sebetulnya tidak ada hubungan dengan Kalijodo karena sudah dibicarakan tiga bulan lalu," ucap mantan Kapolda Papua tersebut.
Tito berharap Gedung Parkir Polda Metro Jaya dapat menjadi simbol kepedulian Pemerintah Provinsi DKI kepada Polda Metro Jaya.
Menurutnya, Polda Metro Jaya tidak bisa mengharapkan perbaikan gedung atau pembangunan infrastruktur dari anggaran Polri.
"Kalau mengharapkan anggaran dari Polri sangat terbatas anggarannya," katanya.