News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemprov DKI Disabotase

Komplotan Pencuri Kabel di Gorong-gorong Ring 1 Beraksi Bak Tikus Got

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

LABFOR KE TKP - Forensik (Labfor) Mabes Polri sedang mengecek tempat kejadian perkara (TKP) penemuan kulit kabel di Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (7/3/2016). Lebih dari 27 truk kulit kabel di temukan di dalam gorong-gorong. Warta Kota/henry lopulalan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bak tikus got. Begitu istilah Kasubdit III Sumber Daya Lingkungan (Sumdaling) Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, AKBP Adi Vivid, untuk modus komplotan pencuri tembaga dan timah kabel di gorong-gorong Ring 1 kawasan Istana Negara, Jalan Medan Merdeka, Jakarta, usai rilis kasus tersebut di kantor Ditreskrimsus PMJ, Jakarta, Jumat (11/3/2016).

Menurutnya, ada tiga komplotan yang melakukan pencurian isi kabel bernilai jual tinggi di kawasan tersebut sejak 2013 hingga 2015. Sebagian besar dari mereka bekerja sebagai pemulung yang sehari-hari biasa beroperasi di wilayah tersebut.

Dengan begitu, mereka mengetahui kapan dan di mana saja instansi PLN atau pun Telkom melakukan penanaman kabel baru maupun perbaikan kabel di gorong-gorong tersebut.

Dari hasil penelusuran awal, enam pelaku dari dua komplotan tersebut berhasil dibekuk.

Mereka yakni, STR alias BY (swasta), MRN alias N, SWY alias SM, AP alias UC, serta dua pelaku yang diamankan dari Rutan Salemba karena sedang menjalani hukuman kasus pencurian rumah kosong, RHM alias GUN dan AT alias TGL.

Dari hasil penyidikan dan pengakuan para pelaku, modus pencurian isi kabel diawali dengan satu komplotan terdiri dari minimal tiga orang masuk ke dalam gorong-gorong melalui lobang yang berada di Jalan Merdeka Selatan pada dini hari hingga menjelang shubuh.

Bermodal alas sandal dan sepatu, senter tangan dan lampu kepala, mereka berjalan menunduk menyusuri gorong-gorong sepanjang 10 meter dengan lebar 60-100 cm dan tinggi 100-150 cm.

Begitu gorong-gorong menyempit, mereka mengetahui adanya tumpukan kabel yang terkubur di balik dinding tembok gorong-gorong.

Mereka mengetahui mana kabel baru atau lama. Mereka mengincar kabel lama atau bekas yang tidak teraliri listrik atau yang tidak mengganggu jaringan komunikasi jika dilakukan pemotongan.

Setelah mengetahui posisi kabel lama, seorang pelaku membobok dan menggali centimeter demi centimeter tanah yang mengubur kabel dengan linggis. Dia memotong kabel sekitar 1 meter dengan gergaji besi begitu kabel dapat dikeluarkan dari tumpukan tanah.

"Jadi, yang di balik dinding dan tanah yang dibobok itu ada 125 jenis kabel. Setelah dia bobok dan potong kabel 1 sampai 2 meter yang dipilih, itu ada ruang sekitar setengah meter. Nah, ruang sesempit itu lah buat dia jalan merayap untuk gali lagi potongan kabel berikutnya. Setelah memotong kabel, potongan itu diserahkan ke teman yang dibelakangnya. Setelah selesai, yang bagian bobok itu keluar untuk istirahat tarik nafas. Setelah kuat lagi, dia melanjutkan bobok lagi dari titik yang terakhir," beber Vivid.

"Ini mereka seperti tikus got," tandasnya.

Potongan-potongan kabel itu ditarik dan diserahkan ke dua pelaku lainnya yang berada di belakangnya untuk dibawa ke ruang gorong-gorong yang lebih luas.

Ada tikar sebagai alas dan terpal sebagai pelapis dinding di celah ruang gorong-gorong selebar 2 meter itu.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini