TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ini kisah nyata terjadi di Jakarta.
Seorang wanita, KNA (18), mengaku ke calon suaminya bahwa keperawanannya sudah hilang direnggut ayah tirinya.
Dia mengakui itu setelah pacarnya serius dan berencana menikahinya dalam waktu dekat ini.
Dia takut apabila suaminya tahu belakangan soal itu dan marah. Makanya dia memberi tahu lebih dulu.
Bahkan sebelum mengakui apa yang telah dialaminya, KNA berkali-kali meminta calon suaminya itu berjanji tak akan meninggalkannya.
Setelah calon suaminya berjanji, barulah KNA menceritakan kisah malangnya itu.
Kakak kandung KNA, yakni FR (29) menceritakan, pengakuan diberikan KNA ke calon suaminya, Sabtu (12/3/2016) malam.
"Jadi mundur nih pernikahan mereka sepertinya. Menunggu kasus selesai dulu," kata FR.
Usai bicara dengan calon suaminya, kemudian KNA dipaksa bercerita ke ipar kakaknya, UTR (30).
Hari itu juga cerita menyebar ke semua anggota keluarga yang akhirnya jadi geram.
Keluarga kemudian mempertemukan KNA dan ayah tirinya, ABL (50) di rumah mereka di Kelurahan Menteng Atas, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (13/3/2016) malam.
KNA pun membeberkan semuanya. Dia mengaku bapak tirinya sudah menggaulinya sejak masih SMP.
Hubungan intim dilakukan saat ibunya sedang pergi bekerja atau pasar.
Bahkan KNA juga menceritakan, keponakan laki-lakinya yang masih berusia 2 tahun juga sempat dicabuli oleh ABL sekitar sebulan lalu.
"ABL itu sudah 12 tahun nikah sama ibu saya. Kalau KNA itu kan anak bungsu, anak keempat. Makanya sekarang hanya dia yang tinggal dengan ibu dan ayah tiri. Soalnya yang lain sudah menikah," ujar FR, kakak KNA kepada wartawan, Rabu (16/3/2016) siang.
FR menceritakan, malam itu keluarga berlagak memaafkan ABL dan hanya meminta mengakui perbuatannya menggauli KNA.
Setelah didesak, ABL akhirnya mengaku. Tapi keluarga tak sungguh-sungguh mau memaafkan.
Perbuatan bejad ABL pun kemudian dilaporkan ke Polda Metro Jaya, Rabu (16/3/2016).
Korban pun sudah melakukan visum dan polisi telah menerima laporannya.
Namun, ABL kini justru menghilang. Dia disebut kabur ke kampung halamannya.
Penulis: Theo Yonathan Simon Laturiuw