TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bandara Soekarno Hatta kembali memperketat penjagaan menyusul teror bom yang terjadi di Bandara Zaventem dan stasiun metro Maalbeek Brussels, Belgia.
Kelompok radikal Islamic State in Iraq and Syria (ISIS) mengklaim bahwa mereka lah yang bertanggung jawab atas dua ledakan tersebut.
Untuk diketahui, Indonesia merupakan salah satu negara yang menjadi target teror ISIS sejak tahun 2014 lalu.
Ancaman tersebut terbukti dengan peristiwa teror Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat pada 14 Januari lalu.
"Walau tidak berdampak langsung, tapi kami tetap harus waspada. Status Bandara Soekarno Hatta masih kuning, masih siaga, walaupun peristiwanya di negara lain, " kata Senior Manager Security Bandara Soekarno Hatta, Parlindungan Butarbutar pada Rabu (23/3).
Butarbutar mengatakan, pihaknya bakal menambah jumlah personil keamanan di setiap terminal, termasuk juga TNI dan Polri.
"Hingga kini, proses random check kendaraan masih terus kami lakukan. Pemeriksaan barang juga dilakukan dengan explosives trace detector (ETD), " kata Butarbutar.
Proses pemeriksaan ketat sendiri nampak dilakukan di kawasan Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta.
Sejumlah anggota TNI dan Polri bersenjata nampak berjaga di curbside bandara.
Sementara, pihak petugas keamanan melakukan pemeriksaan acak terhadap mobil-mobil yang datang menurunkan penumpang. (Banu Adikara)