News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Reklamasi Pantai Jakarta

DPR: Penghentian Reklamasi "Hanya Speak Speak Saja", Cuma Wacana

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nelayan dan warga melakukan orasi saat melakukan aksi menyegel Pulau G, Muara Angke, Jakarta, Minggu (17/4/2016). Aksi tersebut dilakukan Nelayan Muara Angke dan warga mendesak pengembang untuk segera menghentikan proyek reklamasi teluk Jakarta karena menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan nelayan, lingkungan hidup serta proyek tersebut sarat indikasi korupsi dan pelanggaran hak konstitusional warga pesisir Jakarta. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Viva Yoga Mauladi, menilai penghentian sementara reklamasi yang telah disepakati Komisi IV bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta diputuskan Kementerian Koordinator Maritim, seolah menjadi wacana saja.

Sebabnya, kata Yoga,  aktivitas terkait reklamasi masih berlangsung. Pemerintah pusat belum mengeluarkan keputusan resmi terkait penghentian reklamasi tersebut.

"Kenyataan sampai sekarang masih speak-speak saja, meskipun pemerintah pusat sudah ada kemajuan bentuk tim terpadu untuk reklamasi Teluk Jakarta, tapi sampai saat ini belum dituang dalam keputusan resmi," kata Yoga dalam acara diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (23/4/2016).

Yoga menyebutkan, komisinya memantau bagaimana penyedotan pasir untuk reklamasi terjadi di laut pesisir Desa Lontar, Kecamatan Tirtayasa, Banten. Penyedotan pasir di sana pun menurutnya melanggar aturan.

"Karena mereka melakukannya itu setengah mil dari pantai, padahal seharusnya di atas empat mil," ujar Yoga.

Ia menyatakan, pemerintah harusnya hadir pada kasus itu. Wajar menurutnya kalau pada akhirnya nelayan kecewa dengan masih adanya kegiatan reklamasi.

"Jadi ini sudah berorientasi menjadi bisnis. Lalu bagaimana hak hidup nelayan di situ. Kami menunggu surat (keputusan resmi) tersebut, karena nelayan juga sudah protes tentang hal ini," ujar Yoga.

Penulis: Robertus Belarminus

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini