Dari segi skill pun DJ plus-plus masih terbilang pas-pasan.
"Misalnya sebelumnya mereka model atau penari seksi. Nah, melihat profesi disk jockey yang mungkin dianggap elegan, akhirnya mereka kursus dan memulai profesi sebagai disk jockey hanya untuk ketenaran atau kamuflase semata. Tujuannya, salah satunya ya untuk menaikkan tarif (prostitusi)," katanya.
Betapa tidak menggiurkan, dengan label seorang disk jockey, tarif kencan bisa melonjak drastis.
Kata Angel, angkanya bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah.
"Tentu ada kelas-kelasnya, tergantung beberapa faktor seperti usia, kecantikan, bentuk tubuh dan tingkat ketenarannya."
ā€ˇPelanggan untuk layanan DJ plus-plus beragam, namun umumnya mereka yang berkantong tebal.
"Pelanggannya siapa saja asal punya duit banyak, dari pengusaha sampai pejabat ada semua," kata DJ Angel. (Feryanto Hadi)