"Ya jelas bersih karena sering dibersihkan sama petugas, Mas, makanya jernih begitu," ujar Atik kepada Kompas.com, Senin (16/5/2016).
Atik mengatakan, dulunya bantaran anak Sungai Ciliwung ini sangat kotor, berbau, dan dangkal.
Warnanya kehitam-hitaman karena banyak sampah yang menumpuk di dasar sungai akibat warga yang membuang sampah sembarangan.
Selain karena peraturan yang ketat, salah satunya berupa sanksi bagi warga yang membuang sampah di sungai, Atik menyebut, saat ini sudah sangat jarang warga yang membuang sampah ke sungai.
"Ya ada saja warga yang bandel, tetapi sudah jarang, Mas. Ada petugas yang sering fotoin kalo ada warga yang buang sampah di sungai. Nanti tiba-tiba aja ada surat denda dari kelurahan berapa puluh ribu gitu, makanya udah jarang yang buang sampah di sini," ujar Atik.
Namun, untuk membersihkan sungai tersebut, baik Atik maupun warga lain tak pernah ikut serta bergotong royong membersihkan sampah.
Warga mengaku hanya memanfaatkan petugas PPSU untuk membersihkan sampah di bantaran sungai.
"Kan udah ada petugasnya. Kalau kami ya lihat-lihat saja, Mas," ujar Atik.
Atik juga menyebut, penyebab lainnya adalah pembokaran warung-warung di pinggiran sungai sehingga tidak ada lagi sampah jajanan yang dibuang di sana.
Sama halnya dengan Atik, Anwar yang juga bekerja di sekitar Kelurahan Mangga Besar ini mengatakan cukup terkejut ketika melihat sungai yang sering disebut "Sungai Belakang LTC Glodok" ini terlihat bersih dibanding sebelumnya.
Anwar menyebut, anak Sungai Ciliwung ini jauh lebih jernih dibanding belasan tahun sebelumnya.
"Dulu ya hitam, kotor, sampah di mana-mana, Mas. Sekarang lihat tuh, anak-anak aja udah mandi-mandi," ujar Anwar.
KOMPAS.com/David Oliver Purba