TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - RAI (16), satu dari tiga pelaku pembunuhan Enno Farihah (19), merupakan siswa berprestasi di sekolah.
Dia merupakan siswa kelas 2 sebuah SMP di Tangerang.
“RAI ini anak pintar. Dia selalu ranking 1. Lima besar di sekolah,” ujar Kanit V Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Komisaris Handik Zusen kepada wartawan, Rabu (19/5/2016).
Namun, tingkat kepintaran RAI tak sesuai tingkah laku.
Dia dapat dibilang sebagai anak nakal.
Oleh karena itu, dia pernah masuk ke pesantren di Mauk, Kabupaten Tangerang.
“Dia masuk pesantren di Mauk selama 1 tahun 6 bulanan,” kata dia.
Sebanyak tiga pelaku pembunuhan Enno Farihah (19) tak saling mengenal satu sama lain.
Namun, RAI alias Rahmat Alim (16), RAr alias Arif (24), dan IH alias Imam Harpiadi (24), mempunyai niat yang sama untuk menghabisi Enno karena cinta mereka ditolak.
RAI berperan men*****l wajah, mengigit payudara, memegangi kaki korban saat tersangka RAr memasukkan gagang cangkul ke alat k*******n korban serta mengambil handphone milik korban.
RAr berperan menyetubuhi korban dan memasukkan gagang cangkul ke k******n korban.
Insiden itu berawal saat tersangka RAI dan korban sepakat bertemu di kamar korban, Mess Karyawan PT. Polyta Global Mandiri, di Jalan Raya Perancis, Pergudangan 8 Dadap, Kecamatan Kosambi, Kota Tangerang, pada Kamis (12/5) sekitar pukul 23.30 WIB.
Kondisi korban mengerikan
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Krishna Murti, mengatakan sesuai pemeriksaan luar ditemukan luka terbuka pada pipi kanan, luka lecet pada pipi kanan korban serta memar pada bibir atas dan bawah.