"Kami sudah sampaikan kepada enam operator mengenai untuk bergbaung dengan TransJakarta. Tadi ternyata dari enam operator, hanya tiga operator yang sudah lolos dan ditanyangkan oleh LKPP," katanya.
Ia pun menepis, bahwa lolosnya tiga operator di LKPP karena direkomendasikan oleh Dishubtrans.
Karena pihaknya tidak ikut campur mengenai lolosnya seleksi tersebut. Dimana, syarat di LKPP, operator sendiri yang harus mendaftarkan diri.
"Kami sudah membuka diri kok. Kalau memang perlu rekomendasi ya dibicarakan seharusnya. Kami sudah bilang kok sejak tiga bulan lalu. Kalau tidak mau ya kami batasi," katanya.
Saat ini sendiri, lanjut Andri, pihaknya sudah memiliki 400 bus tambahan dari hibah Kemenhub.
Nantinya bus-bus itu dioperasikan ke dalam koridor TransJakarta.
Sementara, terdapat 200 bus juga hibah dari Kemenhub akan dioperasikan di Transjabodetabek.
Siap bergabung
Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) Perum Perusahaan Penumpang Djakarta (PPD), Pande Putu Yasa, mengatakan bahwa pihaknya siap bergabung dengan TransJakarta.
"Sekarang kami masih menunggu final penentuan rupiah per kilometer dari LKPP," katanya.
Nantinya, lanjut Putu, bukan hanya APTB saja yang bergabung dengan Transjakarta.
Bus Transjabodetabek, sejumlah 200 unit hibah dari Kemenhub juga sudah berkontrak dengan PT TransJakarta.
"Sekarang bus APTB kami sudah ada 15 unit. Sembilan diantaranya sudah masuk bengkel untuk dilakukan revitalisasi fisik. Sedangkan enam unit masih beroperasi mengangkut penumpang dengan rute Bekasi hingga Bundaran Hotel Indonesia (HI)," katanya.
Pihaknya, lanjut Putu, melakukan rehab fisik tersebut, untuk memenuhi syarat berintegrasi dengan Transjakarta. Karena itu, saat ini APTB yang beroperasi hanya lima unit.