TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) serius mengusung eks Ketua KPK Taufiequrahman Ruki sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.
Ruki kini duduk sebagai Ketua Mahkamah Partai PPP.
"Kita serius, alasannya kita sudah sepakat DKI barometer nasional, ada hal yang selama ini menjadi nilai jual Ahok, dalam tanda kutip karena masih ada kasus reklamasi dan RS Sumber Waras, soal tidak korupnya birokrasi," kata Sekjen PPP Arsul Sani di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (24/5/2016).
Arsul menuturkan PPP memiliki kewajiban kepada masyarakat untuk memberikan alternatif kepada warga ibukota.
Dimana terdapat calon selain Ahok yang dapat menjaga kebersihan birokrasi dan DPRD.
"Orang ini harus kuat dan teruji. Pak Ruki berlatar belakang polisi, BPK dan KPK. Jadi sisi itu punya kekuatan. Point kurangnya, Ruki belum menjadi kepala daerah," katanya.
PPP memiliki 10 kursi di DPRD DKI. Untuk itu, Arsul mengatakan pihaknya akan berkomunikasi dengan partai lain terkait pencalonan Ruki.
Mengenai elektabilitas, Anggota Komisi III DPR itu menilai Ruki tidak akan merangkak dari bawah.
"Kalau Pak Ruki itu elektabilitas karena tokoh terkenal tidak akan merangkak di bawah. Sama Haji Lulung bersaing," tuturnya