TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hari ketiga mendekam di Rutan Pondok Bambu, tersangka pembunuh Wayan Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso mulai beradaptasi.
Jessica yang kini ditempatkan di ruang Masa Pengenalan Awal Lingkungan (Mapenaling) sudah mulai akrab dengan teman satu sel tahanannya.
Jessica sudah mulai mengobrol dan bercengkrama dengan tahanan lain.
Jessica dibantu beradaptasi oleh teman tahannya sewaktu ditahan di Polda Metro Jaya.
Dari 21 tahanan yang berada di ruang Mapenaling berukuran 5x6 meter, beberapa di antaranya teman satu sel Jessica semasa ditahan 118 hari di Rutan Polda Metro Jaya.
"Kemarin waktu saya tengok ternyata ada beberapa kawan yang sudah dia kenal saat ditahan Rutan polda," kata Kepala Rutan Pondok Bambu, Ika Yusanti.
Menurut Ika, dengan keberadaan kawan-kawannya tersebut tingkat stres dan emosi Jessica menurun. Selain itu dapat membuat Jessica cepat berorientasi di Rutan Pondok bambu.
"Mudah-mudah cepat beradaptasi dan berorientasi," katanya.
Jessica kebetulan satu sel dengan kawan tahanannya di Polda Metro. Lantaran kasus Jessica merupakan kriminal umum (pembunuhan, penipuan, pemerasan), sama dengan temannya tersebut.
Di Rutan Pondok Bambu terdapat dua sel Mapenaling. Satu untuk kasus narkoba dan satu lagi untuk kasus kriminal umum.
"Teman lamanya di Rutan Polda lebih dahulu dititipkan di sini (Rutan Pondok Bambu)," katanya.
Hingga Minggu malam belum ada keluhan dari Jessica selama penahanan. Meski seperti saat awal kedatangan ke Pondok Bambu, menurut Ika, wajah stres dan tegang masih tampak di raut muka Jessica.
Kondisi tersebut wajar dialami tahanan yang baru dipindahkan. Tidak hanya Jessica, tahanan lainnya juga mengalami hal yang sama saat pertama kali pindah ke Rutan Pondok Bambu.
"Sebenarnya bukan hanya Jessica. Setiap tahanan baru pasti akan mengalami stres dan depresi, siapapun. Jadi bukan hanya Jessica saja. Siapapun pasti cemas, nangis, dan takut ," katanya.