News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dugaan Korupsi UPS

Bareskrim Tahan Mantan Anggota DPRD DKI dari Fraksi Demokrat

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana Gedung Bareskrim Mabes Polri di Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri menahan M Firmansyah, tersangka perkara dugaan korupsi dalam pengadaan uninterruptible power supply (UPS).

Firmansyah merupakan mantan anggota DPRD DKI dari Fraksi Partai Demokrat periode 2009-2014.

Kabag Penum Mabes Polri, Kombes Martinus Sitompul, mengatakan M Firmansyah ditahan, ‎Senin (6/6/2016) lalu, di tahanan Bareskrim.

"Senin kemarin kami menahan satu tersangka inisial F (M Firmansyah). Sebelumnya dua tersangka sudah ditahan yakni AU (Alex Usman) dan ZS (Zaenal Soleman)," kata Martinus, Rabu (8/6/2016), di Mabes Polri Jakarta.

Dalam kasus ini, penyidik menetapkan lima tersangka yakni Alex Usman, ‎Zaenal Soleman, Fahmi Zulfikar, M Firmansyah, dan Harry Lo.

Dari seluruh tersangka baru Alex yang sudah divonis 6 tahun penjaga oleh Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Sementara Zaenal masih tahap sidang dan yang lainnya masih tahap penyempurnaan berkas.

Mengenai penahanan dua tersangka lainnya yakni Fahmi Zulfikar anggota DPRD DKI dari Fraksi Partai Hanura dan Harry Lo, Martinus mengatakan penahanan dilakukan apabila berkas penyidikan pada keduanya sudah lengkap.

"Yang satu (Fahmi Zulfikar) berkasnya masih diteliti Kejaksaan. Kalau berkas lengkap dia segera kami tahan, begitu juga yang pengusaha (Harry Lo)," tegas Mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya itu.

Martinus menambahkan di kasus yang merugikan negara hingga Rp 81.433.496.225 ini peran M Firmansyah yakni memasukkan UPS dalam RAPBD perubahan.

"Peran dia karena memasukkan UPS ini pada RAPBD perubahan. Karena dimasukkan pada pos pengadaan, jadi masuk padahal sebelumnya tidak ada. Disinilah penyalahgunaan wewenang, makanya dia disidik, kami proses dan ditahan," beber Martinus.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini