Laporan wartawan Tribunnews.com, Valdy Arief
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) meminta Pertamina menginventaris ulang seluruh pengusaha SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum).
Hal tersebut menyusul adanya temuan praktek kecurangan yang dilakukan pengelola SPBU 34-12305 Jalan Pahlawan, Rempoa, Tangerang Selatan.
Ketua Umum DPP Hiswana Migas, Eri Purnomohadi, menduga oknum pelaku kecurangan SPBU tersebut menjalankan yang dijokikan atau disewakan.
"Kemungkinan SPBU itu dijokikan atau disewakan. Jadi tidak ada sense of belonging. Kami tidak mungkin otak atik punya kami sendiri," kata Eri dalam konferensi pers di SPBU 34.12114 Jalan Gandaria 1, Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (10/6/2016).
Data pengusaha SPBU pada Hiswana Migas, sebut Eri, merupakan data lama yang bisa saja telah beralih kepemilikan atau pengelolaan.
Inventaris ulang dari Pertamina dia nilai dapat mencegah kecurangan serupa kembali terjadi.
Setelah pendataan ulang seluruh SPBU, dia meminta Pertamina menertibkan tempat pengisian bahan bakar yang disewakan.
Permintaan itu diajukan agar perilaku serupa SPBU di Rempoa tidak terulang.
"Perilaku curang itu hanya satu dari lebih 5.300 SPBU seluruh Indonesia yang bisa merusak brand Pertamina sebagai brand nasional," katanya.
Dia juga mempersilahkan Pertamina dan Badan Metrologi untuk melakukan inspeksi mendadak (sidak) di semua tempat pengisian bahan bakar itu.
"Silahkan kami disidak baik siang atau malam," kata Eri.