News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kisah Surono, Pemecah Batu Tuna Netra yang Hidupi 65 Anak Yatim

Editor: Rendy Sadikin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rono (tengah berpeci putih) di antara anak yatim piatu yang diasuhnya.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Surono (58), laki-laki kelahiran Kebumen Jawa Tengah tahun 1958, datang menuju Ibukota dengan harapan untuk meraup pundi-pundi rupiah demi membantu kehidupan orangtua di kota kelahirannya.

Laki-laki yang kini menempati sepetak kontrakan di Jl Cipinang Jaya IIB, RT 3/RW 9, Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur ini mengatakan tertarik pergi ke Jakarta setelah melihat teman-temannya sukses mencari rezeki di Ibukota.

Tahun 1973, saat ada tawaran menjadi pembantu rumah tangga di rumah pengusaha toko bangunan di sekitar Rawamangun, tak pikir panjang, ia pun langsung menerimanya.

"Ya sudah, yang penting saya sampai Jakarta, ke Jakarta gratis lagi," ujar Surono seraya kembali mengingat masa lalunya.

Beberapa lama bekerja menjadi pembantu toko, Rono pun 'naik pangkat'.

Kali ini dia ditugaskan menjadi penarik gerobak di toko bangunan milik majikannya.

Hidup sendiri membuat Rono ingin segera menikah.

Perempuan yang menjadi idamannya adalah pelayan yang juga bekerja di tempat tersebut.

"Iya setiap hari ketemu lama-lama saling suka, dan bos akhirnya tahu, 1977 saya dinikahkan," kata Rono.

Satu tahun berselang istrinya mengandung.
Namun menjelang usia kandungan menginjak 7 bulan, sang istri sakit darah tinggi.

"Saya berobat ke mana-mana biar istri saya sembuh, tapi Allah berkata lain, dia pulang terlebih dahulu sama anak saya," jelas Rono.

Hingga tiga kali menikah, Rono tak mendapatkan keturunan.

Memasuki tahun 1994, penglihatan mulai berkurang.

Dalam keterbatasan, Rono sempat berpikir untuk menjadi pengemis di lampu merah.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini