TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, Sabtu (18/6/2016) sore, menggelar buka puasa bersama sejumlah Alumni Universitas Brawijaya Malang.
Acara ini digelar di Rumah Dinas Wagub DKI, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan.
Acara dibuka dengan sambutan dari Djarot, yang mengenakan kemeja lengan panjang berwarna putih.
Di sekelilingnya, kolega Djarot ketika masih mengemban kuliah di Universitas Brawijaya siap mendengarkan sambutannya.
Djarot memulai pidatonya dengan berucap salam kemudian dilanjutkan ceritanya mengenai dunia pendidikan.
Ia memiliki impian bahwa semua anak dari latarbelakang keluarga yang memiliki keterbatasan biaya bisa mengecap pendidikan sampai perguruan tinggi.
"Kita ingin agar anak-anak dari keluarga miskin ini bisa pandai dan cerdas," ujar kandidat calon gubernur DKI Jakarta ini.
Djarot kemudian bercerita bagaimana dirinya yang berasal dari keluarga dengan keterbasan biaya bisa menyelesaikan pendidikan hingga perguruan tinggi.
"Supaya ngirit, semua saudara, keluarga kita di Malang, dekat dengan Universitas Brawijaya. Untuk ngirit daripada satu di Jogja, yang satunya lagi di Malang, lainnya di Jakarta kan berat," ucap Djarot.
"Akhirnya, empat saudara saya bisa ngontrak sendiri, masak sendiri, dapat beasiswa dan dapat KMI," Djarot menambahkan.
KMI yang dimaksud Djarot yakni Kredit Mahasiswa Indonesia. Waktu itu Djarot mengikuti program KMI melalui Bank BNI.
Dengan pengalamannya, politisi PDI Perjuangan itu mengharapkan warga Jakarta yang memiliki keterbatasan biaya berhak untuk pintar melalui pendidikan formal.
"Artinya, di Jakarta seperti itu, bahwa anak-anak dari orang miskin berhak untuk menjadi pintar," ucap Djarot.
Pemerintah Provinsi Indonesia sejak Desember 2012 telah menggulirkan program pendidikan dengan nama Kartu Jakarta Pintar (KJP).