TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Sebanyak 1.730 personel akan amankan PT KAI selama masa Lebaran 2016 nanti.
Senior Manager Corporate Communications PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta, Bambang Setiyo Prayitno mengatakan, personel tersebut untuk mengamankan angkutan lebaran yang akan berlangsung mulai dari tanggal 24 Juni 2016 hingga 19 Juli 2016 mendatang.
Dalam posko yang tersebar di sejumlah stasiun besar Ibukota, pihaknya telah bekerjasama sejumlah aparat keamanan dengan total sebanyak 1.730 personil, diantaranya berasal dari Polri sebanyak 594 personil, terdiri Polsuska sebanyak 268 personil, Satpam PT KAI sebanyak 828 personil serta puluhan anggota Pramuka.
Selain itu, lanjutnya, pihaknya juga bekerjasama dengan seluruh aparat kewilayahan untuk pengamanan jalur KA untuk mencegah adanya hambatan perjalanan KA khususnya lokasi strategis, seperti lintas Jatinegara sampai dengan Cikampek berada di Stasiun Jatinegara, Bekasi, Karawang, Cikampek.
Sementara untuk Lintas Tanah Abang sampai dengan Merak berada di stasiun Tanah Abang, Parung Panjang dan Rakangasbitung.
"Pengamanan akan dilakukan di lokasi strategis mulai dari stasiun di atas kereta. Kami juga tempatkan posko kesehatan di beberapa lokasi untuk pelayanan 24 Jam, seperti Stasiun Gambir, Jatinegara, Pasarsenen, Manggarai dan Cikampek," ungkapnya kepada Warta Kota pada Senin (20/6).
Penjagaan selama 24 jam selama musim mudik Lebaran tersebut disampaikannya beriringan dengan peningkatan jumlah penumpang sebesar lima persen pada tahun ini, yakni dari sebelumnya sebanyak 1.519.487 penumpang pada tahun 2015 naik menjadi sebanyak 1.598.000 penumpang pada tahun 2016.
"Semua tiket untuk mudik lebaran ini sudah habis semua, baik pada perjalanan KA Reguler, KA Tambahan dan KA Fakultatif yang totalnya mencapai 37.948 kursi per hari. Pengamanan ini dilakukan bukan untuk memperketat penjagaan, tetapi berharap agar kenyamanan seluruh penumpang terjaga dan menghindari adanya tindak kriminal mulai dari calo tiket, pencopetan atau lainnya," tutupnya menambahkan. (Dwi Rizki)