"Nah, Sebagian besar mereka yang melakukan konferensi pers tadi pagi (selanjutnya kami menyebut dengan Pak Dody Paulus cs) adalah orang yang sudah dikeluarkan dari struktur karena ketahuan berbuat curang dalam pengumpulan KTP via PoskoTeman Ahok," tuturnya.
Kecurangan mereka, kata Amalia, mulai dari pemalsuan tanda tangan, mengarang nomor handphon, dan lainnya.
Semua kecurangan yang dilakukan Dody Paulus Cs terkonfirmasi karena Teman Ahok memiliki sistem verifikasi sebelum KTP dikumpulkan.
Petugas di Markas Pusat akan memperhatikan keanehan di tandatangan dan nomor handphone.
Kemudia secara random akan mengecek nomor handphone, dikonfirmasi, dan menelpon tandatangan yang dicurigai.
"Semua formulir akan ditandai dan diberi kode, sehingga kita bisa tahu dari posko mana formulir ini berasal, dan setiap itu ada bukti tanda terima. Untuk yang ketahuan curang, KTP mereka tidak akan dihitung dan akhirmya kita keluarkan," katanya.
Namun, kata Amalia, memang tidak selamanya sistem yang dibuat Teman Ahok berhasil.
Pihaknya mengaku kecolongan, karena dalam koferensi pers Dody Paulus cs, Teman Ahok juga melihat ada beberapa PJ posko aktif yang datang.
"Namun memang tidak bicara banyak Mungkin ada hubungan solidaritas, karena setelah dicek Posko tersebut, formulirnya bisa dikonfirmasi."
"Meski jumlahnya tidak sampai ribuan, Kami akan cek lebih lanjut KTP yang dikumpulkan Posko Aktif dari Pak Dody Paulus cs," kata Amalia.(*)