TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Relawan Teman Ahok mengakui proses perhitungan ulang Kartu Tanda Penduduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki Tjahaja Purnama sebagai bentuk perang urat syaraf (psy war).
Juru bicara Teman Ahok, Singgih Widyastomo menyebutkan hal itu ditujukan pada beberapa pihak yang meragukan dapat terkumpulnya 1 juta dukungan secara sah.
"Kalau kami bilang ini sebagai bentuk psy war buat orang-orang yang sampai saat ini memang meragukan. Kami ingin menunjukkan, ini loh ada," kata Singgih di Posko Teman Ahok, Graha Pejaten, Jakarta, Rabu (29/5/2016).
Pada kesempatan terpisah, pendiri gerakan relawan Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas mengaku telah mengundang beberapa orang yang melontarkan keraguan terkait sahnya satu juta KTP sebagai bentuk dukungan untuk maju melalui jalur perseorangan.
"Tapi sampai sekarang yang ragu itu belum memenuhi undangan kami," kata Amalia.
Dalam penghitungan ulang yang dimulai sejak pukul 11:35 dan direncanakan selesai pada malam hari ini.
Selain menghitung ulang jumlah KTP dukungan kepada Basuki Tjahaja Purnama untuk maju secara perseorangan pada Pilkada 2017 mendatang, keabsahannya juga kembali diperiksa ulang.
Asal KTP, pekerjaan pemberi dukungan hingga NIK (Nomor Induk Kependudukan) diperiksa oleh 100 relawan Teman Ahok pada hari ini.