TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Sapri Sidik (32) mengalami luka di wajahnya akibat tertembus peluru kaliber 22.
Sapri adalah sopir angkot O3 jurusan Terminal Baranangsiang-Bubulak yang menjadi korban penembakan oleh seorang mahasiswa di Bogor.
Penyebabnya karena masalah sepele, yakni saling salip menyalip di jalanan.
Sapri menjelaskan, kronologis kejadian penembakan bermula saat ia sedang melaju di Jalan Raya Mayjen Ibrahim Adji dari arah Pasar Gunungbatu ke Bubulak sekitar pukul 23.00 WIB, Sabtu (2/7/2016).
"Waktu itu saya lagi bawa sembilan penumpang. Nah pas dari Pasar Gunungbatu , di depan saya ada angkot lagi," katanya kepada TribunnewsBogor.com, Senin (4/7/2016).
Karena angkot di depannya jalannya pelan, maka Sapri kemudian menyalip kendaraan di depannya itu.
Rupanya, saat ingin menyalip, ada mobil Honda Civic di belakang mobilnya akan menyalip juga.
Akibatnya, mobil Honda Civic itu terhalang saat akan menyalip.
Di jalan yang lurus, pengendara Civic, ATW (23) menyalip dua mobil sekaligus, yakni mobil angkot korban dan angkot 02 yang berada di paling depan.
Ternyata, saat di tengah jalan mobil ATW malah berdampingan dengan mobil korban.
"Karena saya khawatir mobil dia (ATW) ketabrak mobil dari arah depan, akhirnya saya mengalah dan jadinya ada depan saya. Terus dia juga langsung nyalip angkot 02 di depannya lagi," kata Sapri.
Kejadian salip menyalip itu rupanya memancing emosi pelaku.
Pelaku kemudian pun melambatkan laju kendarannya dan mempersilahkan korban untuk melaju lebih dulu, tepatnya di depan Giant Loji.
"Awalnya saya biasa saja, toh dia juga gak ngasih klakson atau lampu tembak. Tapi setelah saya salip dia, ternyata dia mepet mobil saya dari kanan. Pas mobil saya dan dia sejajar, dia langsung menembak ke arah saya sekali, jendelanya saat itu terbuka dan di mobil dia lagi gak ada penumpang," ujarnya.