TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jajaran Polda Metro Jaya melakukan pengamanan di sejumlah tempat menyusul peledakan bom di halaman Mapolresta Surakarta.
Sebanyak 6.984 personel diterjunkan selama Operasi Ramadniya 2016.
Operasi ini berlangsung mulai 30 Juni-15 Juli mendatang.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Moechgiyarto, melakukan penebalan anggota di sejumlah tempat yang dinilai rawan, seperti markas komando, kedutaan besar, masjid, dan ikon-ikon ibukota.
"Di tempat-tempat tertentu seperti markas komando, kedutaan, masjid, dan ikon-ikon ibukota kami amankan, supaya bisa mengantisipasi agar tak terjadi kejadian-kejadian seperti di daerah lain," ujar Moechgiyarto, kepada wartawan, Selasa (5/7/2016).
Berkaca dari insiden di Mapolresta Surakarta, dimana pelaku teror menyasar anggota kepolisian, maka pihaknya secara otomatis semakin memperketat pengamanan.
Perketat pengamanan terutama di markas komando, asrama-asrama, mulai dari Polda sampai ke tingkat polsek sampai ke pos-pos pengamanan. Ada 122 pos pengamanan.
"Supaya jangan lengah, petugas meningkatkan kewaspadaan, tak boleh bertugas sendirian, dan harus menggunakan double sistem. Setiap anggota yang tugas di lapangan akan diamankan oleh anggota yang lengkap oleh senpinya," kata dia.