"Peradangan sudah ke perut, virus-virus sudah menyebar melalui darah," katanya.
Arfan mengatakan Husni memiliki riwayat diabetes sehingga mempercepat peradangan.
Hal itu pula yang mengakibatkan infeksi di darah.
Pada Kamis (7/7/2016) keadaan Husni mulai melemah pada sore hari.
Tim dokter akhirnya memasang alat bantu pernapasan.
"Pukul 20.30 WIB ngedrop lalu tim dokter berkumpul, sekitar pukul 21.00 WIB nafas terakhir," ujarrnya.
Keinginan terakhir yang belum tercapai
Wafatnya Ketua KPU Husni Kamil Manik ternyata tidak meninggalkan firasat sebelumnya pada keluarga.
Hal itu disampaikan kakak kandung Husni Kamil Manik, Arfanuddin Manik di rumah duka, Jalan Siaga Raya, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2016).
"Firasat juga enggak ada. Biasanya kalau keluarga ada yang bermimpi. Ini enggak ada. Kejadian ini kita melihat seperti mimpi," kata Arfan.
Arfan mengatakan Husni sempat menceritakan keinginannya untuk berbisnis usai menjabat sebagai ketua KPU.
Husni, kata Arfan, beralasan berbisnis bisa mengangkat derajat keluarga.
"Kalau usaha bisa ditekuni kenapa tidak. Akan kita kembangkan cuma sekarang lagi nunggu pelan-pelan. Nanti ketika sudah tumbuh bisa kita tularkan dengan tetangga," katanya.
Arfan menceritakan akan mengembangkan bisnis usai lebaran.