Tidur di Hutan
Selama bersembunyi di kawasan Jasinga Bogor, Anwar kerap tidur di hutan. "Yang bersangkutan selama pelariannya tidur di hutan," ujar Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Budi Hermanto.
Namun pada siang harinya, Anwar kerap muncul di pemukiman warga di sekitar tempat ia bersembunyi.
Budi menjelaskan tempat persembunyian Anwar berjarak lima kilometer dari tempat dia membunuh AAP (12).
"Tempat persembunyiannya itu, dari TKP dia membunuh korbannya itu sekitar lima kilometer," ucapnya.
Pihak keluarga Anwar sempat mengaku melapor ke polisi terkait keberadaan Anwar di Kampung Barengkok, Batok, Tenjo, Kabupaten Bogor.
Laporan itu dilakukan keluarga setelah mengetahui Anwar menjadi buruan polisi.
Kakak ipar Anwar bernama, Nining mengatakan dirinya melapor polisi lantaran takut adiknya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Pasalnya, polisi telah menyebar foto Anwar di berbagai media.
"Saya lapor polisi, takut Anwar diamuk masa karena foto dia sudah pasang foto-foto di mana-mana," ujar Nining di lokasi penangkapan, Kamis sore.
Nining pun mengungkapkan, suaminya telah menyarankan agar Anwar menyerahkan diri. Namun, nasihat suaminya tidak diindahkan oleh Anwar.
Budi Hermanto membantah pihak keluarga melaporkan keberadaan Anwar di lokasi tersebut. Menurut, Budi jika keluarga melapor polisi sudah sejak awal pelarian Anwar ditangkap.
"Krimum Polda Metro Jaya membantah keluarga melapor keberadaan Anwar karena takut akan diamuk massa, ini murni kerja keras polisi di lapangan dari interogasi saksi," ucap Budi.
Kanit V Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kompol Handik Zusen menambahkan penangkapan Anwar hasil kerja keras tim khusus yang menyebar ketempat sanak saudara Anwar.
Tim tersebut mengetahui alamat keluarga Anwar karena saat kasus pembunuhan dan pemerkosaan yang dilakukan Anwar, jajaran Resmob juga yang mengungkap.
"Intinya bukan keluarga yang melapor keberadaan Anwar. Tapi ini karena hasil penyelidikan polisi yang ngejar Anwar dari hari kedua Lebaran sampe hari ini. Nah kami pantau itu rumah-rumah keluarganya semua," kata Handik. (tribunnews/glery lazuardi/kompas.com)