TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Manajemen Rumah Sakit (RS) St Elisabeth Bekasi akhirnya membuka posko pendataan korban vaksin di lantai dasar rumah sakit itu.
Dua hari sebelumnya pihak RS didemo orang tua yang anaknya korban vaksin palsu.
Pihak RS tidak menemui titik terang dengan orangtuan anak mengenai solusi permasalahan yang dihadapi.
Hari ini, terlihat puluhan keluarga korban vaksin palsu menunggu dipanggil untuk mendata anak-anak mereka yang pernah melakukan vaksinasi dalam kurun waktu satu tahun terakhir.
"Ini mau nunggu didata. Katanya kan semalam mereka mau tanggung jawab," ujar seorang keluarga, Diah di RS Elisabeth Bekasi, Minggu (17/7/2016).
Pada Sabtu (16/7/2016) malam sempat terjadi kericuhan saat pertemuan antara pihak rumah sakit dan keluarga\.
Pasalnya, pihak rumah sakit tidak kunjung menandatangani surat pernyataan yang dibuat oleh keluarga.
Mulai dari menggebrak meja, mengejar pengacara hingga mendikte pihak rumah sakit tidak dapat terelakkan pada saat pertemuan berlangsung.
Akhirnya, setelah kericuhan tersebut terjadi, Direktur Utama RS St Elisabeth Bekasi Antonius Yudianto menandatangani surat pernyataan tersebut.