TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Darmawan Salihin mengaku puas dengan keterangan seluruh saksi dalam sidang kasus kematian anaknya Wayan Mirna Salihin yang menyeret Jessica Kumala Wongso sebagai terdakwanya.
"Sidang ini sudah (sesuai) yang kami inginkan. Jaksa juga maksudnya jelas. Kalau Pak Otto bilang hari ini, begini-begitu, ya kan bertahap, kan yang penting happy ending-nya itu nanti," ungkapnya usai menyaksikan sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (20/7/2016).
Kepuasan tersebut disampaikannya ketika tiga orang saksi kunci yang merupakan pegawai Kafe Olivier, yakni Aprilia Cindy Cornelia, Marlon Napitupulu, dan Agus Triyono menyebutkan bila Jessica merupakan orang yang pertama datang dan memesan tiga minuman, satu diantaranya es kopi Vietnam.
"Namanya saksi ada lupa sedikit, kan nanti diingetin jaksa. Paling penting gimana Jessica meracun anak saya. Bakalan keluar itu, nanti jangan napsu dulu. Biar berjalan sesuai prosedur hukum," ungkapnya.
Kebingungan
Terkait beberapa keterangan saksi, khususnya Agus Triyono yang terlihat kebingungan saat ditanya Hakim anggota Binsar Gultom mengenai sisa kopi maut yang diminum anaknya, dirinya tetap bersikukuh jika Jessica pelakunya.
Sebab, menurutnya banyak hal yang dapat memengaruhi keterangan saksi.
Tetapi diyakinkannya, jika bukti rekaman kamera circuit closed of television (CCTV) yang terpasang di setiap sudut Cafe Olivier membuktikan bila Jessica pelaku pembunuhan anaknya.
"Ada di situ Jessica ama jin, nggak ada orang. Nggak bisa mundur. Gini ya, kalau saksi melihat, dia melihat bisa bilang nggak melihat, kenapa? Takut kali. Nanti yang penting itu matanya CCTV nggak bisa disogok, nggak bisa salah, itu namanya direct eviden," tegasnya .
Rasa percaya diri pun dibuktikannya dari rekaman kamera CCTV yang belum diputar keseluruhan.
Hal yang sama juga pada saksi memberatkan yang katanya bakal dihadirkan dalam persidangan berikutnya.
"Oh iya (CCTV) masih ada, jangan ditanya itu, saksinya aja masih puluhan. Dia keluar terus tuh, berseri. Allah maha besar, dia tunjukkan ada itu direct eviden. Kalau itu nggak ada, ini kami nggak pernah ada sidang begini, nggak rame sudah," jelasnya.
"Kalau misalnya dia (Jessica) bohong, terus bohong, dia bunuh dia sendiri. Kalau Krishna Murti ada istilahnya, 'Kebenaran dari kebohongan'," imbuh dia.
Penulis: Dwi Rizki