TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para orangtua yang anaknya menjadi korban vaksin palsu menginginkan tindakan yang diambil tidak sekadar vaksin ulang.
Mereka menginginkan anak-anaknya menjalani medical check up secara menyeluruh serta memperoleh jaminan kesehatan seumur hidup.
Perwakilan orangtua korban vaksin palsu, August Siregar mengatakan medical check up sangat penting bagi anak-anak mereka. Pasalnya hingga saat ini belum ada jaminan siapa saja yang terkena vaksin palsu maupun tidak.
"Dengan begitu akan diketahui apakah vaksin yang selama ini diberikan benar atau tidak, kalau tidak kita minta divaksin ulang," ucapnya, Rabu (20/7/2016).
Selain itu, August juga menginginkan pihak RS Harapan Bunda Jakarta memberikan jaminan perlindungan seumur hidup bagi anak-anak mereka.
"Kita juga minta adanya jaminan perlindungan tanpa batas atas anak-anak kami," katanya.
Pengakuan senada juga disampaikan orangtua lainnya, Dian (31) yang menginginkan agar pihak rumah sakit menunjukkan rasa tanggung jawabnya. Jangan hanya berdiam diri dan menutup akses informasi yang seharusnya didapatkan mereka.
"Rumah sakit harus ada tanggung jawab agar korban tahu apa aja yang masuk ke dalam tubuh. Jika ternyata ada masalah, adakah jaminan di atas kertas dari pihak rumah sakit terhadap anak saya supaya tidak was-was," ujarnya.
Orangtua lainnya, Niken (33) menginginkan pihak rumah sakit terbuka kepada mereka. Pasalnya hingga saat ini pihak RS Harapan Bunda dinilai tidak kooperatif dengan mereka.
"Kami nuntut keterbukaan rumah sakit karena sampai sekarang tidak ada keterbukaan. Kami butuh medical record dan medical check up serta adanya jaminan jangka panjang bagi anak-anak kami," tegasnya.
Penulis: Junianto Hamonangan