TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPD Partai Gerindra, M Taufik menilai survei yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) tidak akurat.
"Coba sekali-kali survei yang betul," ujar Taufik di Kantor SMRC, Jakarta, Kamis (21/7/2016).
Taufik mengkritik hasil survei SMRC terkait tingkat keberhasilan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok selama memimpin Jakarta.
Wakil Ketua DPRD DKI ini menilai bahwa Ahok belum bisa menyelesaikan persoalan kemiskinan di Jakarta.
Data BPS menyatakan angka kemiskinan di Jakarta justru naik sekitar 0,14 persen.
"BPS bilang angka kemiskinan naik di Jakarta. Dia malah salahin BPS. Padahal kita sudah ingatkan, pasti naik karena serapan anggaran anda paling rendah se-Indonesia. Karena APBD itulah yang menstimulir perekonomian masyarakat," kata Taufik.
Taufik menilai, penggusuran yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta justru menambah angka kemiskinan di Jakarta.
"Ini kalau ngurusin cuma KJP dan KJS kan enggak cukup itu orang miskin diurusin. Coba sekali-kali survei yang betul. Orang digusur ditaroh di rusun, tiga bulan habis itu enggak bisa bayar, mau disuruh tinggal dimana," kata Taufik.
Dari survei SMRC, alasan sebagian warga DKI memilih Ahok lantaran sudah ada kerja nyata yang dihasilkan. Angka itu sebesar 57,4 persen.
Tingkat kepuasan warga DKI Jakarta atas kinerja Ahok yakni sebesar 62,5 persen dan yang sangat puas sebesar 7,2 persen.
Soal kondisi ekonomi, warga DKI yang puas atas kinerja Ahok sebesar 35 persen. Sementara yang merasa tidak ada perubahan sebesar 33 persen dan yang menilai buruk sebesar 22 persen.
--