Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ujicoba sistem ganjil genap di sembilan jalan protokol di Jakarta resmi diterapkan, Rabu (27/7/2016) kemarin.
Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta menganggap penerapan ganjil genap dapat mengurangi volume kendaraan berkisar 20 persen.
Di hari pertama penerapannya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menilai cukup baik.
"Beberapa tempat walaupun padat, tapi lancar," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (28/7/2016).
Hal yang perlu dievaluasi, menurut Ahok, adalah para pelanggar ganjil genap.
Masih ada pengendara yang menggunakan pelat nomor genap, saat hanya mobil berpelat ganjil yang boleh melintas.
"Masih ada beberapa orang yang coba-coba," kata mantan Bupati Belitung Timur tersebut.
Kebijakan ganjil genap merupakan kebijakan sementara, sambil menunggu sistem jalan berbayar atau Elektronik Road Pricing (ERP) diterapkan.
"Lebih efektif ya ERP. ERP paling efektif," imbuh Ahok.
Ganjil genap tetap akan berjalan pada 30 Agustus mendatang sambil menunggu ERP yang kini sudah masuk proses lelang.