TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik dari LIPI, Siti Zuhro mengingatkan kepada Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta Petahana, Basuki Tjahaja Purnama agar tidak mengulangi kesalahan mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dalam Pilkada DKI Tahun 2012.
Menurut penilaian Siti, ada sejumlah kesamaan antara Foke, sapaan akrabnya Fauzi Bowo dan Basuki atau Ahok, diantaranya soal sikap emosional.
Siti mengatakan, kala itu Foke-Nara yang memiliki tipikal pemarah mendapatkan dukungan dari sejumlah partai politik di DKI.
Sementara Jokowi-Ahok saat itu hanya dua partai yakni PDI Perjuangan dan Gerindra.
"Dulu juga sama, Pak Foke dikerubuti oleh partai-partai," kata Siti di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (30/7/2016).
Waktu itu, hasil survei dari sejumlah lembaga survei merilis bahwa elektabilitas Foke-Nara jauh diatas elektabilitas Jokowi-Ahok.
Namun nyatanya, Jokowi-Ahok justru menjadi pasangan yang memenangkan persaingan merebut kursi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI.
Saat itu banyak kalangan menyebut hasil ini sebuah fenomena yang terjadi dalam Pilkada DKI.
"Seperti Jokowi dulu, dengan performence yang sederhana, sabar, sementara Foke itu pemarah waktu itu, dikontraskan seperti itu Jokowi malah jadi di atas angin," kata Siti.
Dengan demikian, Siti mengingatkan bahwa pemilih di DKI Jakarta mudah sekali berpindah pandangan dari satu calon ke calon lainnya.
"Kecele. Ini menunjukkan ada swing voter, apalagi ada sosok yang fenomenal yang bisa merepresentasikan kekecewaan masyarakat yang selama ini tidak pernah melihat pada sosok petahana, Karena pilkada itu koreksi, Ada saja sosok yang bisa jadi lawan tanding, itu swing voternya cepat sekali," kata Siti.