TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nasib Kepala BPKAD DKI Jakarta, Heru Budi Hartono menjadi tidak jelas setelah Gubernur DKI jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memutuskan maju melalui jalur partai politik dalam Pilkada DKI.
Heru sebelumnya digandeng Ahok menjadi calon wakil gubernur.
Ditemui di ruangannya, Heru mengaku pasrah dan menyerahkan semuanya terkait Pilkada DKI kepada Ahok.
"Ya saya kerja aja yang terbaik, saya easy going saja, kemarin diajak oke, enggak diajak lagi juga nggak apa-apa," kata Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Aset dan Daerah (BPKAD) DKI itu, Kamis (4/8/2016).
Heru mengatakan, hingga saat ini Ahok belum menjalin komunikasi politik kembali dengannya.
Terkahir kali menyinggung soal Pilkada DKI, kata Heru, saat Ahok mengajaknya untuk datang ke halal bihalal Teman Ahok.
"Sebelumnya nelpon, ayok ikut ke Teman Ahok, saya tolak, enggak pak nanti saya jadi sorotan lagi," kata Heru menirukan obrolannya dengan Ahok kala itu.
Heru sendiri saat ini, mengaku tidak berharap terlalu besar kepada Ahok.
Menurutnya, menduduki posisi sebagai Kepala BPKAD dirinya sudah sangat bersyukur.
"Yang lebih baik dari saya banyak, saya juga nggak pernah kepikiran (jadi Wakil Gubernur)," kata Heru.
Kepastian Heru sebagai Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, memang semakin memudar saat Ahok memilih untuk meninggalkan jalur independen dan bergabung dengan tiga partai pendukungnya yakni Hanura, Nasdem, dan Golkar.
Namun menurut Ahok, dengan maju melalui Parpol, bukan berarti dirinya melupakan Heru.
Bahkan Mantan Bupati Belitung Timur itu, mengatakan tiga partai pendukungnya menyerahkan pilihan siapa calon wakilnya kepadanya.
"Tiga partai malah lebih suka sama Heru," kata Ahok di Kantornya, Rabu (3/8/2016). (Acep Nazmudin)