Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal calon gubernur DKI Jakarta Jamaludin rela naik ojek untuk sampai di Kantor KPU Jakarta tepat waktu sebelum pendaftaran ditutup pukul 16.00 WIB.
Meski harus datang sendirian tanpa didampingi pasangannya yang terjebak macet, Jamaludin akhirnya sampai pukul 15.57 WIB dengan membayar Rp 100 ribu kepada pengendara ojek yang disewa.
"Ini semuanya kena macet, fotocopy KTP juga kena macet di perempatan Pramuka sono, ya sudah saya naik ojek ini, bilang ke Kantor KPU, saya bayar Rp 100 ribu," tuturnya dengan logat Betawi yang kental di Kantor KPUD DKI Jakarta, Minggu (7/8/2016).
"Jangankan berkas, Pak. Wakil saya saja ini juga kena macet. Buktinya dia belum nyampe ini," lanjutnya.
Jamaludin yang mengaku sebagai tokoh Betawi itu mengungkapkan bahwa baru tadi malam memiliki jumlah dukungan yang cukup untuk diserahkan kepada KPU.
Para pendukung Jamal yang hadir di ruang pendaftaran juga meminta kepada KPU untuk terlebih dahulu menerima berkas karena hanya terlambat lima menit.
"Ini kan cuma lewat lima menit saja, masa sih tidak bisa diterima? Bapak mengerti macet di Jakarta kan?" pinta pendukungnya.
Namun, karena ketelatan tersebut, Jamal dan wakilnya Armen Rustam Effendi harus menerima penolakan dari KPU karena hingga pukul 16.00 WIB, berkas dukungan tidak dapat diserahkan.
"Sebenarnya pasangan calon tidak ada pun tidak masalah, asal berkas dukungannya ada. Tapi karena ini telat, saya sampaikan berkas dukungan bapak, tidak bisa kami terima karena sudah lewat pukul 16.00 WIB," ujar Ketua KPUD DKI Jakarta, Sumarno.