TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - TN berderai air matanya saat berbicara mengenai kasus yang menimpa anaknya M (17), yang diduga dicabuli oleh tiga oknum PNS di kantor Wali Kota Jakarta Pusat.
Hal itu terjadi saat TN bersuara soal kasus yang menimpa anaknya itu di kantor Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) di Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Wanita itu berharap ada keadilan dalam proses hukum yang menimpa anaknya.
"Saya sebagai orangtua minta keadilan, saya enggak rela anak saya dibegituin," kata wanita berkerudung hitam itu, Selasa (10/8/2016).
Setelah kasus itu, TN mengatakan, anaknya kerap menangis, berteriak, dan tidak mau bersekolah. TN mengaku sedih melihat putrinya.
"Dia sempat cerita si AA (terduga pelaku) ini selalu ngelihatin dia. Tapi dia (korban) agak tertutup, bilangnya sih baik-baik orang di sana," ujar TN.
Psikolog Komnas Perlindungan Anak, Imah mengatakan, korban saat ini dalam kondisi mengalami trauma.
"Sudah sebagai korban setengah mati, tapi dibilang (polisi) enggak ada kejadian apa-apa," ujar Imah.
Ia berharap pihak berwajib mengusut kebenaran pada kasus ini dengan memeriksa semua bukti secara menyeluruh.
Orangtua korban menurutnya berharap ada keadilan pada kasus ini.
"Ibunya tidak bisa berkata apa-apa saking syoknya luar biasa. Kita bisa rasain ya, anaknya berangkat untuk magang dan diperlakukan seperti itu, lalu semua pihak nutupin, rasanya kayak apa," ujar Imah.(Robertus Belarminus)